Pelaksanaansalat dalam Islam dikelompokkan menjadi dua yakni, salat berjamaah dan salat sendirian atau munfarid. Bagi siswa, makna salat berjamaah ini sudah termasuk dalam salah satu topik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 7 SMP di sekolah. Sesuai namanya, salat berjamaah dimaknai sebagai salat yang dikerjakan oleh dua orang atau
sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama-sama dengan dipimpin oleh imam dan dilakukan di tempat adzan dikumandangan, bisa di masjid, surau atau mushola. Sholat secara berjamaah merupakan sunnah terbesar Rasulullah sholat adalah ibadah utama dalam islam. Tidak ada hal yang lebih penting setelah kalimat thoyibbah selain sholat. Dikatakan dalam sebuah hadist bahwa sholat ini merupakan tiang agama, orang yang tidak sholat berarti sedang menjatuhkan agama. Dan dikatakan pula dalam sebuah hadist bahwa sholat ini kuncinya surga. Barangsiapa yang sholatnya terjaga maka ia ada dalam jaminan ALLAH, dan mereka yang tidak terjaga sholatnya maka terlepas dari jaminan ALLAH. Maka dari itu penting kita mengetahui rukun-rukun laki-laki muslim yang baligh dan waras tidak gila maka wajib sholat di masjid tempat adzan dikumandangkan secara berjamaah diawal waktu. Karena ini merupakan sunnah dari Rasulullah yang paling utama. Karena kita diperintahkan untuk sholat sebagaimana beliau sholat. Sesuai dengan hadist berikut Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku ke masjid.’ Maka ia meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberinya keringanan tersebut. Namun ketika orang itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya, Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, Ya.’ Beliau bersabda, Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ HR. Muslim, no. 503Dihadist yang lain Rasulullah pernah bersabda yang mahfumnya beliau ingin mengajak para pemuda untuk membakar rumah orang yang tidak sholat berjamah, hal ini merupakan bukti bahwa sebegitu tidak sukanya Rasulullah kepada orang yang tidak sholat berjamaah, walaupn kemudian ulama menyampaikan bahwa sholat fardhu dirumah itu sah, tapi rugi, karena tidak mendapatkan fadhilah sholat fadhilah sholat berjamaah adalah - Dilipatgandakan pahala menjadi 27 derajat, dihadist lain 25 derajat- Mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah terhadap umat islam dan tetangga- Lebih disukai oleh ALLAH daripada sholat sendiri-sendiri. - Mengikuti sunnah terbesar Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Dan masih banyak bagi wanita, lebih afdol untuk sholat dirumah, bila dikerjakan secara berjamaah maka dengan anak perempuan atau ibunya. PELAJARI LEBIH LANJUTDemikian jawaban kakak, semoga dapat membantu, nah adik-adik untuk soal-soal perkara agama lain, adik-adik bisa cek link dibawah ini yaa. Insha ALLAH jawaban-jawabannya khair karena sudah terverifikasi oleh team brainly . cekidot !Cakupan makna ulil amri adalahcek di sini isi kandungan surat al-hajj ayat 1-2! cek di sini isi kandungan surah al ahzab ayat 32-33 sebagai perintah pertama menutup aurat?cek di sini adik adik Semangat! Jangan lupa jadikan jawaban TERBAIK !.........................................................................................................................................................DETAIL JAWABANKelas IVPelajaran AgamaKategori Bab 5 - Ketentuan SalatKata Kunci sholat berjamaahKode
B Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. C. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa. D. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah) E. Dapat membaca doa ijab qobul zakat. F. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut.
Pengertian Sholat merupakan ibadah rutin yang wajib dikerjakan oleh umat Islam sebagai sarana pendekatan diri terhadap Allah, terutama sholat fardhu. Sholat teramat penting bagi umat muslim, karena menjadi tiang agama. Isinya adalah ucapan serta perbuatan yang dimulai dari takbiratul ihram, lalu diakhiri salam dengan rukun juga syarat-syarat tertentu. Walau untuk menunaikannya telah diajarkan semenjak masih kecil, banyak keutamaan-keutamaan ibadah ini yang belum benar-benar diketahui. Bagaimana pula hukumnya, bila seseorang meninggalkan sholat? Nah, kamu bisa menyimak penjelasan selengkapnya tentang sholat di bawah ini Pengertian Sholat1. Secara Umum2. Menurut Bahasa dan Istilah3. Menurut Hakekat4. Menurut ash-Shiddieqy5. Definisi Sholat Fardhu Menurut Bahasa6. Sholat SunnahSejarah Perintah ShalatDasar Hukum Sholat Wajib dan SunahKedudukan Sholat dalam IslamTujuanManfaat Khusyu dalam SholatMakna1. Kebersihan2. Kesopanan3. Kesehatan4. Kesabaran dan Ketenangan5. Percaya DiriMacam-Macam1. Shalat Fardhu Shalat Lima Waktua. Shalat Isya’b. Shalat Subuhc. Shalat Dzuhurd. Shalat Ashare. Shalat Maghrib2. Shalat Sunnaha. Shalat Rawatibb Shalat Idain 2 Hari Rayac. Shalat Istisqa’d. Shalat Tahiyatul masjide. Shalat Dhuhaf. Qiyamul Lail Tahajud, Tarawih, dan Witirg. Sholat Sunnah Wudhuh. Sholat Istikharahi. Sholat Sunnah Gerhanaj. Sholat Sunnah Safark. Sholat HajatSyarat Sah ShalatRukun ShalatSunnah-SunnahHal-Hal yang Membatalkan Shalat Sumber 1. Secara Umum Definisi umum dari shalat meliputi segala bentuknya, yang bermula dari gerakan takbiratul ihram bersama pelafalan niat dalam hati dan ditutup dengan salam. Semua ucapan dan tindakan yang tergolong rukun sholat, memiliki arti serta makna khusus dengan tujuan untuk menimbulkan kedekatan batiniah antara hamba dengan Sang Pencipta. 2. Menurut Bahasa dan Istilah Bila secara bahasa, asal kata “sholat” adalah Bahasa Arab yang artinya do’a. Sementara itu menurut istilah, definisi shalat yakni sebentuk peribadahan yang terdiri dari rangkaian kegiatan, mulai dari takbiratul ikram disertai niat dalam hati lalu diakhiri dengan mengucap salam. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan kata tersebut untuk menamai ibadahnya dengan pengertian menurut segi etimologis. Sebab toh ada kandungan doa-doa permohonan, permintaan ampunan taubat, dan sebagainya dalam shalat. 3. Menurut Hakekat Berdasarkan hakekatnya, sholat itu menghadapkan diri sendiri dan segala isinya untuk Allah SWT. Proses yang “semestinya” mampu memberikan rasa takut kepada-Nya dan dapat membangkitkan kesadaran mendalam pada tiap-tiap jiwa atas kebesaran dan kuasa Allah SWT. 4. Menurut ash-Shiddieqy Menurut pandangan beliau, sholat itu penggambaran rukhus atau jiwa sholat. Maksudnya, mengharapkan sepenuh hati dan jiwa raga hanya kepada Allah dengan segala kekhusyu’an dihadapan-Nya dan keikhlasan yang disertai hati yang senantiasa berdzikir, berdoa, dan memuji-Nya. 5. Definisi Sholat Fardhu Menurut Bahasa Sholat yang tergolong fardhu terbagi dua, yakni fardhu ain shalat yang wajib dilakukan serta tak bisa digantikan orang lain, yaitu shalat 5 waktu serta Shalat Jumat untuk laki-laki. Sementara fardhu kifayah merupakan ibadah shalat yang wajib dilaksanakan, tapi tidak ada kaitannya dengan diri sendiri, seperti sholat jenazah. Sholat wajib yang paling utama itu sendiri ada 5, yakni Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib. 6. Sholat Sunnah Lalu sholat sunnah adalah ibadah shalat yang bila dilakukan akan memperoleh pahala, namun bila ditinggalkan pun takkan berdosa. Macamnya sendiri ada 2, yakni sunnah muakkad yang dianjurkan disertai penekanan kuat, misalnya sholat pada Hari Raya Idul fitri dan Idul adha. Kemudian ada shalat sunnah ghairu muakkad yang juga dianjurkan, hanya saja tanpa penekanan kuat misalnya Sholat Rawatib. Sejarah Perintah Shalat Shalat sebagai cara untuk menyembah Allah telah ada bahkan semenjak Rasulullah Muhammad SAW belum diutus menjadi nabi terakhir. Berkat rahmat dari Allah, Nabi Muhammad pun mendapat wahyu sebagai pembaruan syariat sholat dari para nabi sebelum Beliau. Syariat untuk melaksanakan sholat fardhu lantas disempurnakan, ketika Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW melalui peristiwa Isra Mi’raj, yang berlangsung kira-kira 18 bulan sebelum hijrah. Rasulullah SAW mendapat perintah untuk menegakkan shalat 5 waktu yang terdiri dari Isya, Subuh, lalu Dzuhur, kemudian Ashar, serta Maghrib dalam peristiwa itu. Maka semenjak saat itu, shalat 5 waktu dalam sehari semalam diwajibkan kepada Nabi Muhammad beserta seluruh umatnya. Sholat 5 waktu mengandung pahala seperti 50 waktu, lebih-lebih bila dilaksanakan secara berjamaah di masjid untuk laki-laki perempuan mengerjakannya di rumah, maka akan bertambah 27 kali lipat. Dasar Hukum Sholat Wajib dan Sunah Sumber Sholat merupakan kewajiban dengan hukum yang wajib atau sunnah bergantung pada jenisnya. Shalat yang menjadi kewajiban seorang hamba terhadap Sang Pencipta ini pada dasarnya adalah ibadah yang dibutuhkan oleh manusia. Kewajiban ini menjelma jadi pondasi atau selayaknya tiang. Bila tiangnya sampai roboh, maka keseluruhan amalan pun takkan sempurna. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Adz-dzariyat ayat 56, yang artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Jadi hukum mengabaikan shalat –menurut Jumhur Ulama—tergolong dosa yang besarnya melebihi dosa membunuh, berzina, merampas harta milik orang lain, meminum minuman keras, atau mencuri. Bila seseorang telah berlaku ingkar terhadap kewajiban sholat, maka kafirlah ia. Contohnya, meyakini hukum sholat itu sunnah bahkan mubah boleh dikerjakan, tak dikerjakan juga boleh. Bahkan, walau sedang dalam kendaraan saat menempuh perjalanan, baik sholat wajib maupun sunnah sebisa mungkin diupayakan dikerjakan. Salah satu caranya bisa memanfaatkan rukhsah, yakni jama dan qasar. Kedudukan Sholat dalam Islam Sholat punya kedudukan yang diagungkan dalam islam. Keutamaan ini bisa dilihat melalui beberapa poin seperti berikut ini Sholat merupakan kewajiban utama Sholat didefinisikan sebagai kewajiban paling pokok sesudah 2 kalimat syahadat dalam Rukun Islam. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Kedudukan sholat masuk dalam Rukun Islam.” Rukun artinya adalah hal mutlak yang wajib dilaksanakan. Bila tak dilakukan, maka tak ada hal lain yang dapat digunakan sebagai bantuan untuk menggugurkannya. Sholat untuk membedakan antara yang muslim dan yang kafir. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah sholat. Barangsiapa meninggalkan sholat, maka ia kafir.” HR. Muslim, No. 978 Sholat menegakkan agama seseorang Sebagai tiang agama, agama seseorang tidak akan berdiri tegak dan kokoh tanpa menegakkan sholat. Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari sholat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan sholat sunnah?’ Maka sholat sunnah tersebut akan menyempurnakan sholat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” diriwayatkan oleh Abu Daud, dan di-shohih-kan oleh Syekh al-Albani Tujuan Shalat punya beragam macam tujuan hingga tak terhingga. Tujuan hakikinya adalah sebagai penanda hati untuk mengagungkan nama Allah sebagai Sang Pencipta. Tanda ini juga menandai diri manusia yang senantiasa membutuhkan Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta seisinya. Shalat pun membuktikan ketakwaan manusia sebagai makhluk kepada Khaliknya. Melalui salah satu ayat-Nya, tujuan shalat dinyatakan untuk menjauhkan seseorang dari perbuatan yang keji serta munkar. Sholat adalah dasar serta pedoman untuk mengatur setiap aktivitas dalam hidup manusia, baik berupa perintah maupun larangan dari Tuhan. Manfaat Khusyu dalam Sholat Sumber Melalui sholat yang baik, benar, juga khusyu, akan menembus jiwa hingga hati terdalam. Hati akan memahami dan menghayati dengan baik, kandungan makna dalam sholat tersebut. Lalu dari pemahaman tersebut, segala perbuatan yang menunjukkan kualitas sholat akan terlihat, seperti apa ibadah dan perbuatan seseorang kepada Allah, atau disebut dengan habluminallah. Sumber Hati yang senantiasa mengingat Allah SWT akan mencerminkan aura, perkataan, serta perbuatan yang terus terjaga dan terkendali, karena adanya rasa takut tak bisa mengendalikan diri dari berbuat maksiat. Manusia akan senantiasa merasa diawasi, karena segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Walau seberapapun kecilnya itu. Makna Sumber 1. Kebersihan Seseorang yang hendak mengerjakan sholat Hatinya harus bersih dari beragam kotoran, seperti sombong, marah, dendam, dengki, dan semacamnya. Perutnya harus bersih dari beragam kotoran, seperti makanan dan minuman haram, memakan makanan hasil riba, atau harta yang menjadi hak anak yatim. 2. Kesopanan Seseorang yang hendak mengerjakan sholat harus menutupi auratnya dengan kain yang tebal dan bersih, serta diharuskan mematuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. 3. Kesehatan Seseorang yang akan melaksanakan sholat harus mengambil air wudhu, menyiapkan diri, dan menuju ke tempat sholat, juga mengerjakan sholat tersebut sesuai rukun-rukunnya. 4. Kesabaran dan Ketenangan Sumber Seseorang yang hendak / sedang mengerjakan sholat Dilarang terburu-buru dalam menjalankan rukun-rukunnya, baik itu wajib maupun sunnah-nya. Harus tertib berurutan dan tumakninah atau tenang hingga berhasil mencapai kekhusyu’an. 5. Percaya Diri Sumber Seseorang yang shalat harus merasa tengah berhadapan langsung dengan Allah SWT, serta senantiasa merasa diperhatikan dan diawasi oleh-Nya. Jadi bila manusia sudah mampu begitu dekat dengan Sang Pencipta Yang Maha Segalanya, tentu perasaan aman juga percaya diri akan timbul. Macam-Macam 1. Shalat Fardhu Shalat Lima Waktu Sholat yang hukumnya wajib bagi setiap orang yang sudah dewasa serta berakal sehat adalah 5 kali dalam waktu sehari semalam. Jumhur Ulama, termasuk juga Malik serta Syafi’i, berpendapat tentang jumlah sholat yang wajib itu hanya lima, sebagaimana disebutkan dalam hadis mengenai mi’raj, yaitu Isya’, Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib. Bila kelima sholat ini tak sengaja tertinggal, maka harus ada qodho untuk menggantikannya. a. Shalat Isya’ Sumber Waktu pelaksanaannya adalah mulai dari tenggelamnya syafaq merah sesudah waktu maghrib hingga terbit fajar. b. Shalat Subuh Waktu pengerjaannya adalah sejak terbit fajar hingga matahari terbit. c. Shalat Dzuhur Permulaan waktu dilakukannya adalah seusai tergelincirnya matahari dari tengah langit. Sedangkan waktu berakhirnya ditandai dengan kesamaan panjang antara suatu benda dan bayangannya. d. Shalat Ashar Dimulainya shalat ini adalah sesudah habis waktu dzuhur, yakni bila panjang bayangan suatu benda telah melebihi panjang bendanya, hingga matahari terbenam. e. Shalat Maghrib Waktu pelaksanaannya baru dimulai saat matahari terbenam, hingga tiada lagi syafaq mega yang berwarna merah bisa terlihat. Di antara kelima waktu inilah ada yang namanya Sholat Wustho, ibadah di tengah-tengah hari dan termasuk yang paling utama menurut beberapa sumber. Sayangnya, ada banyak perbedaan pendapat di kalangan ulama dan sahabat tentang sholat apa yang dimaksud sebagai shalat wustho. 2. Shalat Sunnah Di samping sholat fardhu, masih ada yang namanya sholat sunnah dengan aturan-aturan tersendiri, baik waktu maupun tata cara pelaksanaannya. Hikmah daripada keberadaan ajaran –salah satunya—sholat sunnah sesudah sholat fardhu adalah sebagai penambal bagi sholat fardhu yang barangkali terdapat kekurangan tanpa disengaja. Syariat sholat sunnah juga sengaja ada, karena terkandung keutamaan dalam ibadah ini, yang takkan diperoleh dari ibadah-ibadah lain. a. Shalat Rawatib Sholat Sunnah Rawatib ini dilaksanakan sebelum dan/atau setelah shalat fardhu, antara lain 2 raka’at sebelum sholat subuh tak ada sunnah ba’diyah sesudah shalat subuh. 2 raka’at sebelum sholat dzuhur, dan 2 atau 4 ra’kaat setelah sholat dzuhur. 2 atau 4 raka’at sebelum sholat ashar tak ada sunnah ba’diyah setelah sholat ashar. 2 raka’at setelah sholat maghrib. 2 raka’at sebelum sholat isya’, dan 2 raka’at setelah sholat isya’. Sholat-sholat yang dilaksanakan sebelum dan setelah shalat fardhu tersebut dinamakan sunnah qobliyah dan badiyah. b Shalat Idain 2 Hari Raya Sumber Sholat saat Hari Raya ada dua dalam Islam, yakni pada Idulfitri tanggal 1 Syawal dan pada Iduladha tanggal 10 Dzulhijjah. Sumber Shalat idain sholat 2 hari raya tergolong dalam sunnah muakkad yang disyariatkan berdasarkan Al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Sumber Pelaksanaan sholat idain ini, menurut kesepakatan para ulama, dituntut untuk berjama’ah. Waktunya sendiri dimulai saat matahari telah sampai pada waktu zawal, dan seyogianya dilaksanakan sesudah naiknya matahari setinggi galah atau tombak. c. Shalat Istisqa’ Sholat sunnah ini dilaksanakan sebagai permohonan agar hujan lekas turun, saat kebutuhan air begitu sulit terpenuhi karena terlalu lama tidak ada hujan, melalui do’a dan permohonan agar Allah SWT menurunkannya. Sholat istisqa’ dihukumi sunnah muakkad, ketika dirasa telah perlu melaksanakannya karena sangat membutuhkan air, melalui tatanan cara-cara yang sudah diatur. d. Shalat Tahiyatul masjid Seseorang disunnahkan melaksanakan sholat 2 raka’at saat memasuki dan sebelum duduk di dalam masjid, sebagai bentuk penghormatan tahiyat terhadap masjid. Namun bila masuknya adalah saat sholat berjama’ah akan dimulai, tidak ada tuntutan lagi untuk melakukannya. Lagipula, bentuk penghormatannya sudah tercapai melalui pelaksanaan sholat wajib tersebut. Sedangkan bila masuknya saat Imam sholat Jum at sedang berkhotbah, hendaknya sholat tahiyatul masjid dilakukan seringkas mungkin. e. Shalat Dhuha Sumber Sholat sunnah ini dikerjakan minimal 2 rakaat hingga lebih dari itu. Jumlah terbanyaknya adalah 12 rakaat, sementara yang paling jamak adalah 8 rakaat. Sumber Sholat ini secara spesifik dilaksanakan pada waktu dhuha, yakni saat matahari telah naik setinggi galah / tombak, sekitar pukul 8 / 9 hingga memasuki waktu dzuhur atau tergelincirnya zawal matahari. Waktu-waktu yang paling diutamakan adalah sesudah seperempat siang. f. Qiyamul Lail Tahajud, Tarawih, dan Witir Sumber Satu-satunya shalat sunnah yang mengharuskan adanya qiyamul lail bangun malam untuk melaksanakannya sesuai perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur’an adalah sholat malam. Sholat yang menjadi ibadah terbaik setelah shalat wajib ini disebut dengan tahajud, karena harus didahului oleh tidur sebelum pengerjaannya. Jumlah terbanyak rakaat shalat tahajud adalah 11, minimalnya adalah dua, dan umumnya 4 rakaat. Keutamaan ibadah ini disebabkan karena tingkat keberatan untuk melakukannya, saat manusia sedang nyaman-nyamannya menikmati waktu-waktu tidur, sementara mereka lalai dari mengingat Allah. Waktu yang paling utama dan terbaik untuk melakukannya adalah sepertiga akhir malam. Sholat tarawih tidaklah benar-benar qiyamul lain, karena bisa ditunaikan langsung setelah sholat isya’ dan hanya ada pada bulan Ramadhan. Sholat witir disebut demikian karena rakaatnya berjumlah ganjil, yang paling umum adalah 3 rakaat. Witir akan dikerjakan langsung setelah sholat tarawih selesai bila itu saat bulan Ramadhan, dan dilaksanakan sesudah tahajud bila itu hari-hari biasa. g. Sholat Sunnah Wudhu Shalat sunnah ini spesifiknya ditunaikan sesudah menyelesaikan wudhu. Jumlah rakaatnya adalah dua. h. Sholat Istikharah Dalam memperoleh kemantapan mengambil keputusan atas pilihan sulit yang sewaktu-waktu harus dihadapi, maka disunnahkan untuk melaksanakan sholat istiqoroh sebanyak 2 rakaat. Seusai sholat, hendaknya melafalkan tahmid dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. i. Sholat Sunnah Gerhana Sumber Shalat sunnah ini dilaksanakan ketika gerhana bulan ataupun matahari sedang berlangsung. Jumlah untuk rakaatnya sendiri adalah 2 rakaat. j. Sholat Sunnah Safar Shalat sunnah ini dikerjakan saat seseorang akan bepergian atau baru memulai perjalanannya. Jumlah untuk rakaatnya adalah 2 rakaat. k. Sholat Hajat Ibadah ini dikerjakan sebagai satu wujud ikhtiar, supaya keinginan seseorang dapat lekas dikabulkan Allah SWT. Baik keinginan terkait jodoh, rezeki, hingga perlindungan dari segala perkara mudharat. Pelaksanaan sholat hajat minimal adalah 2, dan maksimal sampai 12 rakaat. Bila lebih dari 2 rakaat, harus ada salam di setiap selesai 2 rakaat. Pelaksanaannya bisa kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang memang dilarang untuk melakukan sholat, yakni sesudah subuh sampai terbitnya matahari dan sesudah ashar sampai matahari terbenam. Waktu terbaiknya adalah malam hari, terkhusus di sepertiga akhir malam berbarengan dengan tahajud. Syarat Sah Shalat Islam. Baligh. Berakal. Dakwah atau perintah rasul telah sampai kepadanya. Badan, pakaian, hingga tempat yang suci dari kotoran apapun, hadats besar maupun kecil, termasuk haid dan nifas. Mendengar atau melihat. Terjaga, yakni tidak tidur, tidak pula lupa. Menutupi aurat. Telah mengetahui kapan waktu masuknya sholat. Menghadap ke arah kiblat ka’bah. Rukun Shalat Sumber Melafalkan niat dalam hati. Posisi berdiri, bagi yang mampu. Takbiratul ihram. Membaca surat al-Fatihah. Rukuk disertai tuma’ninah. I’tidal disertai tuma’ninah. Sujud pertama disertai tuma’ninah. Duduk di antara 2 sujud disertai tuma’ninah. Sujud kedua disertai tuma’ninah. Berdiri lagi dan menyesuaikan jumlah rakaat sholatnya. Duduk tasyahud akhir. Membaca tasyahud akhir. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad. Memberi salam pertama kanan. Menertibkan rukun artinya melaksanakan rukun-rukun sholat secara berurutan, tak saling melompati atau mendahului. Bila salah satu rukun ada yang tertinggal dengan sengaja, maka sholatnya batal. Sunnah-Sunnah Sumber Adanya adzan dan iqomah sebelum sholat. Bersiwak menyikat gigi. Mengangkat tangan setinggi telinga. Menyatukan kedua pergelangan tangan bersedekap. Melafalkan lirih doa iftitah. Sumber Ber-taawudz. Melafalkan Aamiin, sesudah membaca Al-Fatihah. Membaca ayat atau surat lain dari Al-Qur’an sesudah membaca Al-Fatihah. Bertasbih saat sujud dan ruku’. Berdoa saat duduk di antara dua sujud. Melafalkan lirih tahiyyat dan shalawat saat rokaat kedua. Melafalkan doa qunut. Duduk iftirosy pada semua duduk dalam sholat. Duduk tawarruk atau bersimpuh ketika tahiyat akhir. Berdoa sebelum salam. Melaksanakan salam kedua sesudah salam pertama. Berdoa sesudah salam kedua. Hal-Hal yang Membatalkan Shalat Sumber Mengabaikan salah satu di antara rukun-rukun. Mengabaikan salah satu di antara syarat-syarat. Sengaja bicara selain bacaan shalat. Banyak bergerak 3x berturut-turut, selain gerakan shalat, misalnya garuk-garuk. Makan serta minum. Berhadas segala kotoran dari tubuh, seperti buang air atau buang angin. Terkena najis secara jelas. Tertawa sampai terbahak-bahak. Mendahului imam bila sedang menjadi makmum dalam sholat berjamaah. Murtad. Tak hanya ada perkara-perkara yang membatalkan sholat, ada pula hal-hal umum yang –sebetulnya salah– masih sering dilakukan. Pelaksanaan sholat tidak bisa dilakukan semaunya sendiri, tapi ada waktu-waktu yang telah ditentukan. Saat seseorang masih saja bohong, marah, usil, dan berghibah, artinya ia bukan “mengerjakan sholat” melainkan sekadar “melakukan gerakan-gerakan shalat”. Sebab sejatinya, shalat itu mencegah manusia dari perbuatan keji serta munkar, dan menjadi pengendali nafsu amarah dalam diri sendiri.
Artinya Mendirikan shalat maknanya adalah melaksanakan secara sempurna rukun-rukun dan syarat-syarat yang lahir dan batin. (Lihat Al-Harits Al-Muhasibi, Risâlatul Mustarsyidin, [Darul Salam], halaman 132). Jika seseorang telah mendirikan shalat dengan makna seperti yang disebutkan di atas, maka shalatnya akan membuahkan hasil.

Keutamaan Shalat Berjamaah Berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda Abu Hurairah صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ “Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama dilipat gandakan pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.” HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649 Dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda Dari Abu Musa إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ “Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya sendirian kemudian tidur.” HR. Muslim no. 662 Dia berkata Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda Dari Abu Ad-Darda` مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ “Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian shalat berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian jauh dari kawan-kawannya.” HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 344 Dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma-, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 650 Penjelasan ringkas Karena besarnya urgensi shalat berjamaah bagi keumuman lingkungan kaum muslimin dan bagi setiap individu yang ada di dalamnya, Allah Ta’ala menjanjikan untuknya pahala yang besar dan Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- senantiasa memotifasi untuk mengerjakannya. Dan beliau -alaihishshalatu wassalam- mengabarkan bahwa shalatnya seseorang secara berjamaah jauh lebih utama daripada shalat sendirian dan bahwa shalat berjamaah merupakan sebab terjaganya kaum muslimin dari setan. Keutamaan yang pertama untuk individu dan yang kedua untuk masyarakat kaum muslimin. Sholat Sunah MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAH DAN KEUTAMAANNYA Shalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah berpahala jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menyempurnakan kekurangan ibadah kita. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.” A. Shalat sunah terbagi atas 2 bagian 1. Shalat sunah rawatib Sholat sunnah rawatib ialah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu shalat lima waktu. 2. Shalat sunah bukan rawatib Sholat sunnah bukan rawatib ialah sholat sunah yang mempunyai waktu-waktu tersendiri, sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan sholat fardhu shalat lima waktu. A. Shalat sunah rawatib Ia dibagi 2 bagian 1. Shalat sunah rawatib mu’akkadah Mu’akkadah yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi saw. Sholat ini jumlahnya ada 10 raka’at Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur Dua raka’at setelah shalat Dhuhur Dua raka’at setelah shalat Maghrib Dua raka’at setelah shalat Isya’ Dua raka’at sebelum shalat shubuh Dari Ibnu Umar ra, ia berkata “Aku shalat bersama Rasulallah saw dua raka’at sebelum shalat dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau.” Kemudian ia berkata “saudaraku Hafsha pernah meriwayatkan bahwa Rasulallah saw shalat dua raka’at ringan ketika terbit fajar sebelum shalat subuh.” HR Bukhari Muslim 2. Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadah Bukan Mu’akkadah yaitu shalat sunnah yang kadang kadang ditinggalkan atau tidak dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini jumlahnya ada 12 raka’at, yaitu Dua raka’at sebelum sholat dzuhur Dua raka’at sesudah shalat dzuhur Empat raka’at sebelum sholat Ashar Dua raka’at sebelum sholat Maghrib Dua raka’at sebelum sholat Isya’ Dari Umu Habibah ra, Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa yang menjaga empat raka’at sebelum dzuhur dan empat raka’at sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.” HR Abu Daud dan At-Tirmidzi, hadits hasan shahih Dari Ali ia berkata “Nabi saw biasa shalat empat raka’at sebelum ashar, beliau membaginya menjadi dua dengan ucapan salam kepada para malaikat yang selalu dekat dengan Allah dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan kaum muslimin dan mukminin.” HR Hasan Tirmidzi. Dari Abdullah bin Mughaffal ra, Rasulallah saw bersabda “Shalatlah kalian sebelum Maghrib beliau mengulangnya tiga kali. Diakhirnya beliau bersabda Bagi siapa saja yang mau melaksankannya. Beliau takut hal tersebut dijadikan oleh orang-orang sebagai sunnah. HR Bukhori Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata Nabi saw bersabda “Diantara adzan dan iqomah ada sholat, diantara adzan dan iqomah ada sholat kemudian ketiga kalinya beliau berkata bagi siapa yang mau” HR Bukhari Muslim B. Shalat Sunnah Bukan Rawatib Shalat ini terbagi atas 2 bagian 1. Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah Shalat Witir Shalat Ganjil Shalat Dhuha Shalat Tahiyatul Masjid Shalat Setelah Wudhu’ Shalat Istikharah Shalat tahajjud Shalat tasbih Shalat Awwabin Shalat hajat Shalat sunnah ihram Shalat setelah tawaf 2. Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah Sholat Tarawih Sholat Hari Raya Iedul Fitri & Iedul Adha Sholat Gerhana Shalat Istisqa’ Minta Hujan Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat lima waktu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba’diyah. Di antara tujuan disyari’atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu. Sedangkan shalat sunnah ba’diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya. Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib 1. Shalat adalah sebaik-baik amalan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ “Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat 2. Akan meninggikan derajat di surga karena banyaknya shalat tathowwu’ shalat sunnah yang dilakukan Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam- pernah ditanyakan mengenai amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah. Kemudian Tsauban mengatakan bahwa beliau pernah menanyakan hal tersebut pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lantas beliau menjawab, عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً “Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah karena tidaklah engkau bersujud pada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan satu derajatmu dan menghapuskan satu kesalahanmu. Ini baru sekali sujud. Lantas bagaimanakah dengan banyak sujud atau banyak shalat yang dilakukan?! 3. Menutup kekurangan dalam shalat wajib Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا “Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya. Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu. 4. Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari akan dibangunkan rumah di surga. Dari Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam-, Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” Coba kita lihat, bagaimana keadaan para periwayat hadits ini ketika mendengar hadits tersebut. Di antara periwayat hadits di atas adalah An Nu’man bin Salim, Amr bin Aws, Ambasah bin Abi Sufyan dan Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam- yang mendengar dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam secara langsung. Ummu Habibah mengatakan, Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. ” Ambasah mengatakan,“Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari Ummu Habibah.” Amr bin Aws mengatakan,“Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari Ambasah.” An Nu’man bin Salim mengatakan,“Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku mendengar hadits tersebut dari Amr bin Aws. Yang dimaksudkan dengan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi, dari Aisyah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh. Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya merutinkan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at setiap harinya. Dua belas raka’at rawatib yang dianjurkan untuk dijaga adalah [1] empat raka’at sebelum Zhuhur, [2] dua raka’at sesudah Zhuhur, [3] dua raka’at sesudah Maghrib, [4] dua raka’at sesudah Isya’, [5] dua raka’at sebelum Shubuh. Shalat Qobliyah Shubuh Jangan Sampai Ditinggalkan Shalat sunnah qobliyah shubuh atau shalat sunnah fajar memiliki keutamaan sangat luar biasa. Di antaranya disebutkan dalam hadits Aisyah, رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا “Dua raka’at sunnah fajar qobliyah shubuh lebih baik daripada dunia dan seisinya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat bersemangat melakukan shalat ini, sampai-sampai ketika safar pun beliau terus merutinkannya. Aisyah mengatakan, لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidaklah memiliki perhatian yang luar biasa untuk shalat sunnah selain shalat sunnah fajar. Ibnul Qayyim mengatakan “Termasuk di antara petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika bersafar adalah mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib qobliyah dan ba’diyah. Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan shalat sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah meninggalkan kedua shalat ini baik ketika bermukim dan ketika bersafar. Niat Sholat Rawatib Shalat Rawatib. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Niatnya a. Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’. Niatnya Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa’ Artinya aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah’ * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan. b. Ba’diyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya

SholatTarawih ialah sholat sunah malam (lail) yang dikerjakan sesudah sholat Isya pada malam bulan suci Ramadhan. Hukumnya sunnah muakkad dan dikerjakan secara berjama'ah. Tapi boleh juga dilakukan secara munfarid, dan dilakukan secara berjamaah jauh lebih baik. Jumlah roka'atnya: 11 (8 roka'at tarawih + 3 roka'at witir) atau 23 roka jelaskan makna sholat berjamaah & mampu mendirikan, sholat sunah dengan-cara individuPelajari lebih lanjutDetil jawabanjelaskan makna sholat berjamaah & mendirikan sholat sunah dengan-cara individu!bisa menjelaskan makna sholat berjamaah & mampu mendirikan sholat sunah dengan-cara individu​mejelaskan makna sholat berjamaah & dapat mendirikan sholat sunah dengan-cara individuMakna sholat berjamaah & mampu mendirikan sholat sunah dengan-cara individuJawabanketerangan Shalat yakni sarana komunikasi antara Allah & hamba-Nya. Agar kita dapat menjadi hamba yg beriman pada Allah SWT. shalat ibadah pertama kali yg akan Allah SWT. minta pertanggungjawaban nya kelak di darul baka nanti. Shalat berjamaah jika di laksanakan mendapatkan pahala 27 derajat dr pada shalat munfarid. Shalat yg dapat dikerjakan dgn berjamaah, yakni Shalat Wajib 5 waktu, Shalat Tarawih & witir, Shalat id, Shalat Gerhana, Dan lain-lain. Shalat sunnah yg dikerjakan dgn munfarid, yakni Shalat Tahajud, Shalat Rawatib, Shalat Wudhu, dan Shalat Dhuha, Dan lain-lain, Pelajari lebih lanjut Materi perihal aturan sholat berjamaah Materi tentang hal-hal yg disunnahkan dlm sholat berjamaah Materi perihal halangan sholat berjamaah _______ Detil jawaban Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Mapel Pendidikan Agama Islam Bab Bab 8 – Salat Berjama’ah & Salat Sendiri Munfarid Kode Kata kunci Makna Shalat berjamaah SolusiBrainly jelaskan makna sholat berjamaah & mendirikan sholat sunah dengan-cara individu! Shalat berjama’ah mampu mempererat tali silaturahmi bisa menjelaskan makna sholat berjamaah & mampu mendirikan sholat sunah dengan-cara individu​ Jawaban jikalau kita shalat berjamaah kita akan mendapat kan pahala 27 x dr pada shalat sendi ri . & bila kita mendirikan shalat sunnah itu akan menganti kan shalat kita yg kurang sempurna Semoga membantu mejelaskan makna sholat berjamaah & dapat mendirikan sholat sunah dengan-cara individu Berjamaah berasal dr kata jamak. Menurut bahasa Indonesia jamak berarti dua orang atau lebih, sedangkan berdasarkan bahasa arab jamak memiliki arti lebih dr satu orang. Di dlm sebuah hadist dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dr shalat sendiri. Shalat berjamaah termasuk salah satu cara untuk menumbuhkan rasa persaudaraan. Makna sholat berjamaah & mampu mendirikan sholat sunah dengan-cara individu Jawaban Shalat yaitu sarana komunikasi antara Allah & hamba-Nya. Agar kita mampu menjadi hamba yg beriman pada Allah SWT. shalat ibadah pertama kali yg akan Allah SWT. minta pertanggungjawaban nya kelak di alam baka nanti. Shalat berjamaah jika di laksanakan menerima pahala 27 derajat dr pada shalat munfarid. Shalat yg dapat dilakukan dgn berjamaah, yakni • Shalat Wajib 5 waktu, • Shalat Tarawih & witir, • Shalat id, • Shalat Gerhana, • Dan lain-lain. Shalat sunnah yg dilakukan dgn munfarid, yaitu • Shalat Tahajud, • Shalat Rawatib, • Shalat Wudhu, dan • Shalat Dhuha, Dan lain-lain, keterangan mohon maaf kalau ada kesalahan RasulullahSAW bersabda: "Shalat berjama'ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA) Dari setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan baginya satu dosa serta senantiasa dido'akan oleh para malaikat. - Ibadah harian yang disunahkan untuk dilakukan berjamaah yaitu salat fardu lima waktu. Salat berjamaah secara langsung dituntunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dengan penekanan khusus. Setiap muslim yang melakukannya akan diganjar dengan pahala lebih besar dibanding salat sendirian munfarid. Hal ini seperti terdapat dalam hadis berikut”Shalat jama’ah melebihi shalat sendirian dengan pahala 27 derajat.” Muttafaqun alaih Penekanan khusus tentang pentingnya salat berjamaah di masjid bahkan disabdakan Nabi Muhammad melalui pengandaiannya. Beliau geram dengan orang-orang Islam yang masih saja ada yang tidak ikut salat berjamaah tanpa ada alasan yang dibenarkan syariat. Seruan beliau cukup tegas terkait hal ini. “Mau aku rasanya menyuruh orang untuk salat… kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar untuk mendatangi mereka yang tidak ikut salat dan membakar rumah-rumah mereka …." HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dengan lafal dari Muslim Pengandaian tersebut menunjukkan kesungguhan Nabi dalam memperingatkan umatnya untuk shalat berjamaah di masjid. Namun, dikutip situs Muhammadiyah, sepanjang sejarah tidak ada rumah yang benar-benar dibakar. Bagi umat Islam yang masih memiliki keimanan kuat, akan menerima seruan tersebut kecuali kaum munafik. Salat berjamaah di masjid spesifik diwajibkan bagi muslim laki-laki. Bagi muslim perempuan, shalat mereka di rumah lebih utama dan lebih baik lagi dikerjakan berjamaah di kediamannya. Kendati demikian, Nabi Muhammad tidak melarang perempuan mengikuti salat berjamaah di masjid. “Janganlah kalian melarang para wanita pergi ke masjid dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits shahih Keutamaan Shalat Berjamaah Salat berjamaah memiliki berbagai keutamaan. Salah satunya yaitu muslim yang menjalankan salat berjamaah menjadi pembeda dari kaum munafik. Saat hati dirasuki jiwa munafik, maka muncul keengganan untuk menjalankan shalat. Dilansir laman NU, salat berjamaah menjadi perantara untuk dihapusnya dosa seorang muslim. Dia juga akan dilipatgandakan pahalanya dengan salat berjamaah ini. Dan, kedekatannya dengan Allah di waktu utama tersebut membuat doa-doanya kemungkinan dikabulkan dengan izin-Nya. Keutamaan salat jamaah lainnya yaitu dibebaskan dari siksa api neraka. Tidak siapa pun yang ingin merasakan panas api neraka dan beragam siksaan lain di dalamnya. Tidak ada pengingkaran tentang keberadaan neraka bagi orang-orang beriman. Dari Anas radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa salat jamaah dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari dengan mendapati takbir pertama takbiiratul ihram, maka dia dibebaskan dari dua perkara dibebaskan dari neraka dan dibebaskan dari kemunafikan." HR. At-Tirmidzi, no. 241. Lihat silsilah al-Ahadits ash-Shahîhah, no. 2652 Tata Cara Shalat Berjamaah Salat berjamaah memiliki tata cara tersendiri. Imam dan makmum memiliki berbagai hal yang mesti diperhatikan sesuai kedudukannya masing-masing. Berikut tata caranya 1. Penetapan imam. Imam dalam salat berjamaah dipilih dengan mengutamakan mereka yang mempunyai banyak hapalan AlQur'an dan lebih memahami hukum Islam. Jika ada beberapa yang dinilai setara, dipilih kembali yang lebih mengetahui sunah-sunah Nabi Muhammad. Jika masih ada beberapa yang setara, dipilih yang usianya lebih tua. “Rasulullah SAW berkata kepada kami “Hendaknya yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling hafal al Qur`an dan paling baik bacaannya. Apabila dalam bacaan mereka sama, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling dahulu hijrahnya. Apabila mereka sama dalam hijrah, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling tua. Janganlah kalian menjadi imam atas seseorang pada keluarga dan kekuasaannya, dan jangan juga menduduki permadani di rumahnya, kecuali ia mengizinkanmu atau dengan izinnya” [HR Muslim] 2. Posisi imam dan makmum. Posisi imam terhadap makmum mengikuti kaidah berikut Jika hanya ada imam dan satu makmum laki-laki, maka makmum berdiri di sebelah kanan dan sejajar posisi imam Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaah perempuan, maka posisi makmum di belakang imam. Jika imam diikuti dua orang atau lebih dan semuanya sama jenis kelaminnya, maka makmum berdiri membentuk shaf di belakang imam. Shaf dibentuk dari belakang imam secara tepat, lalu memenuhi ke sebelah kanan, baru diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imam sampai penuh. Jika makmumnya laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki di depan, lalu makmum perempuan di belakang makmum laki-laki. Hal ini berlaku bagi berapa pun makmumnya. Cara menyusun shaf diawali dari tengah dan tepat di belakang imam. Selanjutnya, memenuhi dulu sisi kanan dari belakang imam, diteruskan dari belakang imam ke kiri. 3. Cara makmum yang terlambat masbuq untuk ikut dalam salat berjamaah yaitu tetap tenang dan tidak terburu-buru tuma'ninah. Dia kemudian melakukan takbiratul ihram, lantas takbir untuk mengikuti gerakan imam yang sedang dilakukan saat itu. 4. Akhlak sebagai imam dalam shalat berjamaah di antaranya meringankan salat, tidak bertakbir sebelum muadzin mengumandangkan iqamah, meninggikan suara ketika bertakbir takbiratul ihram, membaca surah dengan suara keras saat shalat jahar, hingga menghadap ke jamaah saat selesai mengucap salam 5. Akhlak sebagai makmum dalam salat berjamaah antara lain masuk ke barisan shaf shalat, mengikuti semua gerakan imam, dan tidak mendahului gerakan juga Apa itu Munfarid dan Jamaah dalam Ibadah Sholat? Cara Shalat Jamak & Qashar beserta Bacaan Niatnya Lengkap Hukum Shalat Berjamaah Adalah Bervariasi, Fardu Ain, Mubah, Sunah? - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Dhita Koesno
ShalatBerjamaah : Pengertian, Macam, Syarat, Sunnah, dan Uzur Jama'ah. Shalat : Pengertian, Syarat wajib, Rukun, Sunnah Sholat, hal Membatalkan, Dan Uzur Sholat. 1) menurut pendapat pertama shalat yang dilakukan makmun tidak sah jika keberadaan huruf dari surat al-Fatihah yang tidak mampu dibaca, tidak sama dengan imam.
Hadits tentang sholat lengkap, keutamaan dan ancamannya. Adalah sholat sunnah sesudah sholat isya&x27;pada bulan ramadhan.; Demikian pembahasan tentang 13 rukun shalat Ø dapat menjelaskan makna rukun iman dan islam. Shalat jamaah sangat dianjurkan oleh agama. Mampu Menjelaskan Makna Berpuasa Serta Macam Macam Puasa from dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Maknanya, wajib bagi setiap individu muslim lelaki yang. Dimana akan membahas materi dengan tema mengenai 25 tafsir mimpi tentang sholat berjamaah dan sendirian yang berdasarkan menurut islam. Tahu tata cara merawat dan mengurus jenazah tazhizul jenazah e. dan mengqashar sholat serta mampu menjadi iman dalam sholat berjamaah. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Dengan demikian secara implisit al quran menggariskan adanya "fungsi sosial" sholat sunnat mu&x27;akad dianjurkan yang biasanya dirangkaikan dengan sholat tarawih, bilangan sholat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat. Dengan demikian secara implisit al quran menggariskan adanya "fungsi sosial" Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah dapat membaca doa ijab qobul zakat; Shalat witir shalat sunah witir adalah shalat yang dilakukan sebagai penutup shalat malam. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam ; dan mengqashar sholat serta mampu menjadi iman dalam sholat berjamaah. Di mana shalat berjamaah ini bisa memiliki hukum fardhu ain, fardhu kifayah, sunnah, hingga haram. dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut pencapaian pengisian sku A dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Kedua, shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sendirian. Ucapan maupun perbuatan dalam shalat dapat digolongkan menjadi tiga Karena melihat fakta demikian, dapat dimaklumi bahwa shalat yang benar haruslah dilakukan secara berjamaah. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah dapat membaca doa ijab qobul zakat; Shalat jamaah sangat dianjurkan oleh agama. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah e. Dalam sehari, kita diperintahkan mendirikan shalat fardhu lima waktu. Rakus Scout Jawaban Sku Bantara from Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Hadits tentang sholat lengkap, keutamaan dan ancamannya. sholat idul fitri pada 1 syawal dan idul adha pada 10 sunat mu&x27;akad dianjurkan.&x27; Ibnul juzzi berkata bahwa salat fardhu yang dilakukan secara berjamaah itu hukumnya fardhu sunnah muakkadah. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. Shalat berjamaah merupakan salah satu ibadah yang hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Akan tetapi, lanjut imam nawawi, shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah boleh dilaksanakan secara berjamaah. sholat idul fitri pada 1 syawal dan idul adha pada 10 sunat mu&x27;akad dianjurkan.&x27; Ibnul juzzi berkata bahwa salat fardhu yang dilakukan secara berjamaah itu hukumnya fardhu sunnah muakkadah. Maknanya, wajib bagi setiap individu muslim lelaki yang. Dengan demikian secara implisit al quran menggariskan adanya "fungsi sosial" Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu ; Dari segi pelaksanaannya, shalat sunnah itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu A dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah e. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Shalat yang lima waktu adalah kewajiban yang telah di tetapkan oleh allah atas semua hambanya, berdasarkan hadits tentang sholat dan ijma ulama. Shalat sunnah yang disunnahkan secara berjamaah, contohnya Demikian pembahasan tentang 13 rukun shalat Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. Terkandung dalam rukun islam arba&x27;in nawawi 1. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam. Panduan shalat yang baku silahkan mengaji lebih dalam di pondok pesantren terdekat. Karena itu, allah menyediakan buat pelakunya pahala yang besar. Pahala yang didapat, dua puluh tujuh derajat lebih besar daripada shalat seorang diri. Materi Sku Pramuka Penegak Bantara Doc Materi Sku Pramuka Penegak Bantara Materi Syarat Kecakapan Umum Sku Pramuka Penegak Bantara Terdiri Atas 23 Course Hero from Seperti pada pemaparan sebelumnya, shalat berjamaah adalah syariat allah subhanahu wata&x27;ala dan perkara yang disepakati oleh kaum muslimin. Dari segi pelaksanaannya, shalat sunnah itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah e. dapat membaca doa ijab qobul zakat. Adzan dan iqamahketentuan adzan dan iqamahazan adalah panggilan untuk menunaikan shalat fardu secara berjamaah. 9 10 dalil yang mereka gunakan untuk pendapat mereka antara lain adalah dalil bahwa salat berjemaah memiliki keutamaan derajat lebih banyak jumlah 27 derajat, 6 kemudian pendapat lain menjelaskan lagi bahwa salat jamaah berjamaah. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam ; Shalat jamaah sangat dianjurkan oleh agama. Shalat berjamaah merupakan salah satu ibadah yang hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Seperti pada pemaparan sebelumnya, shalat berjamaah adalah syariat allah subhanahu wata&x27;ala dan perkara yang disepakati oleh kaum muslimin. dapat membaca doa ijab qobul zakat. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam ; Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah e. Pengertian, syarat, hal, sunah, manfaat dan makna dari pendidikanmu. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah tajhizul jenazah dapat membaca doa ijab qobul zakat; Ø dapat menjelaskan makna rukun iman dan islam. Sehingga jika tidak dilaksanakan secara berjamaah maka hukumnya tidak sah. dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut pencapaian pengisian sku Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu; Ibnul juzzi berkata bahwa salat fardhu yang dilakukan secara berjamaah itu hukumnya fardhu sunnah muakkadah. Devinisi shalat jama&x27;ah dasar hukum macam shalat manfaat / faedah. ibrahim, 200842adzan secara lughawi etimologi Makna Sholat Berjamaah Dan Dapat Mendirikan Sholat Sunah Secara Individu / Jawaban Sku Bantara Cara Golden - Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu;. dapat menjelaskan makna rukun iman, rukun islam, dan ihsan serta memberikan contohnya dalam bentuk tulisan. Yaitu shalat sunnah selain yang tersebut di atas. Pendapat pertama menyatakan hukumnya fardhu &x27;ain. dapat menjelaskan makna rukun iman dan rukun islam ; Didalam shalat jamaah, terkandung nilai kebersamaan, persatuan kesatuan, dan rasa solidaritas antar sesama muslim. MAKNASHOLAT BERJAMAAH. Didalam hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. banyak orang Islam berhitung secara kuantitatif seolah-olah dengan melakukan shalat berjamaah maka ia akan menabung pahala sebanyak 27 kali. Demikian juga ketika di dalam hadis dikatakan bahwa shalat di Masjidil Sebelum menguraikan pengertian shalat berjamaah, mari kita kupas makna kata shalat dan jamaah. Shalat secara bahasa berarti doa. Dalam bahasa lugasnya, shalat mengandung arti mengagungkan’. Sementara jika ditinjau dari akar kata shalat, maka shalla-yashallu-shalatan adalah akar kata shalat dalam bahasa Arab. Jika ditelisik lebih lanjut, maka kata shalat, jamaknya adalah shalawat yang mengandung pengertian menghadapkan seluruh pikiran untuk bersujud, bersyukur dan memohon bantuan lihat Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, 2011 91. Sementara secara istilah, makna shalat adalah ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, 2013 175. Dengan demikian, shalat adalah ibadah kepada Allah yang dijalankan berdasarkan syarat-syarat tertentu sebagaimana yang telah disyari’atkan dalam Islam. Menurut Sayyid Sabiq, shalat ialah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan bacaan dan perbuatan-perbuatan gerakan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah dan diakhiri dengan memberikan salam Sayyid Sabiq, 1973 2015. Pengertian seperti merupakan pengertian shalat yang telah disepakati oleh jumhur ulama. Adapun kata jamaah diambil dari kata al-ijtima’ yang memiliki arti kumpul’. Dengan demikian, jamaah dapat diartikan sejumlah orang yang berkumpul dikumpulkan oleh satu tujuan lihat Mahir Manshur Abdurraziq, Mu’jizat Shalat Berjamaah, 2007 66. Sebuah perkumpulan yang tidak memiliki tujuan tertentu tidak bisa disebut dengan jamaah. Jadi, penekanannya berada pada perkumpulan yang memiliki minimal satu tujuan mulia. Hal ini berbeda dengan kerumunan. Sebab, kerumunan hanya sekedar sebuah perkumpulan tanpa adanya tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian shalat dan jamaah sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman yang mendalam tentang pengertian shalat berjamaah. Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama, sedikitnya dua orang yang terdiri dari satu sebagai imam dan satu lagi sebagai makmum yang bertujuan menyembah Allah dan berserah diri kepada Allah Swt. Ibnu Rif’ah, 2008 19. Keutamaan Shalat Berjamaah Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan. Keutamaan ini akan memotivasi seseorang dalam menjalankan ibadah secara berjamaah ketimbang shalat sendirian. Berikut beberapa keutamaan shalat berjamaah Pahalanya dua pulur tujuh kali lipat daripada shalat sendirian Keutamaan pertama ini bukan berdasarkan ijtihad ulama, melainkan berdasarkan petunjuk yang disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Rasulullah bersabda “Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, ia berkata telah mengabarkan kepada kita Malik dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan pahala dua puluh tujuh derajat.” HR. Bukhari. Mendapatkan pahala seperti haji dan umrah Pahala umrah tersebut akan diperoleh bagi yang mengerjakan shalat subuh berjamaah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Abdul Wahab Asy-Sya’roni dalam kitabnya Alminahu Assaniya, sebagai berikut “Wahai Ali tetaplah kamu shalat berjamaah. Sesusungguhnya shalat berjamaah disisi Allah bagaikan keberangkatanmu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tidak ada orang yang senang shalat berjamaah kecuali orang yang mu’min yang benar-benar telah dicintai Allah dan tidak ada orang yang benci shalat berjamaah melainkan orang munafiq yang benar-benar dibenci Allah.” Membebaskan diri seseorang dari siksa neraka dan kemunafikan Seorang yang ikhlas dan istiqomah melaksanakan shalat secara berjamaah, akan diganjar oleh Allah Swt, yakni diselamatkannya dari neraka dan di dunia dijauhkan dari sifat munafiq. Allah akan memberikan taufiq kepada seseorang yang rajin dan ikhlas mengerjakan shalat secara berjamaah. Diampuni Dosa-dosanya Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Utsman RA, dia berkata Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa yang berwudlu, lalu dia menyempurnakan wudlunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan shalat wajib, lalu dia melaksanakannya bersama orang-orang berjamaah di Masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”[] s6rJfNJ.
  • xm726y5sjn.pages.dev/961
  • xm726y5sjn.pages.dev/889
  • xm726y5sjn.pages.dev/812
  • xm726y5sjn.pages.dev/553
  • xm726y5sjn.pages.dev/136
  • xm726y5sjn.pages.dev/712
  • xm726y5sjn.pages.dev/671
  • xm726y5sjn.pages.dev/420
  • xm726y5sjn.pages.dev/672
  • xm726y5sjn.pages.dev/713
  • xm726y5sjn.pages.dev/934
  • xm726y5sjn.pages.dev/543
  • xm726y5sjn.pages.dev/96
  • xm726y5sjn.pages.dev/279
  • xm726y5sjn.pages.dev/847
  • makna sholat berjamaah dan mendirikan sholat sunah secara individu