Beberapamesin kelas atas memiliki empat prosesor inti (quad-core), enam inti (hexa-core), atau delapan inti (octo-core). Meskipun menambahkan lebih banyak core tidak meningkatkan kinerja komputasi secara keseluruhan dengan jumlah proporsional (dua core tidak sama dengan dua kali kecepatan), prosesor multi-core memang memberikan peningkatan Sejak debut pertama Intel pada tahun 2006, Intel terus berinovasi dari generasi ke generasi, mulai dari Intel Core i3 sampai i9 yang terbaru. Lalu apa saja perbedaan processor i3, i5, i7, dan i9? Seperti diketahui, inovasi dari generasi ke generasi tentu menghadirkan kinerja yang lebih baik di generasi selanjutnya. Namun, apa yang bisa kamu harapkan dari setiap generasi tersebut? Di bawah ini kami akan membagikan perbandingan processor Intel i3 sampai i9. Sehingga kamu tahu, generasi mana yang sesuai untuk kebutuhan kamu. Spesifikasi Perbedaan i3, i5, i7, dan i9 Tabel perbedaan prosesor i3 i5 i7, dan i9. Spesifikasi i3 i5 i7 i9 Power Low Medium High-Very high Very high Cores 2 4 4 8 dan 10 Threads 4 up- to 12 8 16 dan 20 Smart Cache Max. 8MB Max. 12MB Max. 16MB Max. 20MB Clock Speed / Frequency Turbo Boost No Yes Yes Yes Hyper-Threading Yes No Yes Yes TDP 35-54W 35-84W 35-95W 65-127W Graphics Varies Intel HD 4600 Intel HD 4600 Intel UHD 630 Operation Area Microsoft Office, game kasual dan desain ringan, browsing, atau pekerjaan kantor Game cukup berat, atau editing video dengan batasan Game atau multimedia kelas atas, pengeditan dan rendering video sampai 4K tanpa batasan animasi 3D, streaming, game berat, dan kerja berat lainnya secara bersamaan RAM DDR4-2666 DDR4-2666 DDR4-2993 DDR4-2993 Sebagai generasi ke generasi, jelas bahwa i3 yang hadir lebih dulu tidak lebih baik dari i5. Begitupun i7, tentu lebih baik dari i5. Begitupun dengan i9 yang tentu menawarkan kinerja yang lebih luar biasa dari generasi sebelumnya, i3, i5, dan i7. Mari lihat spesifikasinya Clock Speed Clock Speed merupakan kecepatan processor dalam menjalankan atau memproses setiap tindakan. Perbedaan Intel Core i3, i5, i7, i9 terlihat jelas dari performa yang dimiliki. Di mana semakin besar frekuensi yang dimiliki maka semakin cepat kamu dapat menjalankan beberapa tugas sekaligus. Turbo Boost Turbo Boost merupakan teknologi cerdas yang meningkatkan kecepatan clock processor. Sehingga saat kamu menjalankan sebuah aplikasi dan membutuhkan tenaga ekstra, maka Turbo Boost akan bekerja untuk dapat mengimbangi kecepatan yang dibutuhkan. Teknologi ini dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi seperti video games atau editing video. Namun Turbo Boost tidak bekerja untuk penjelajahan web maupun Microsoft Office. Jumlah Core dan Threads Semakin banyak core yang dimiliki, maka semakin banyak tugas benang yang dapat dilayani secara bersamaan. Jangan menyimpulkan jumlah core pada processor berdasarkan serinya. Misal i3 berarti jumlah corenya 3. Tidak. Generasi terbaru memiliki lebih banyak core dari generasi sebelumnya. Di mana jumlah core yang tinggi memungkin kamu menjalankan banyak tugas secara bersamaan. Hyper-Threading Memungkinkan satu core untuk bertindak sebagai dua virtual core. Sehingga setiap core dapat melakukan lebih banyak tugas secara bersamaan. Namun, tidak semua Processor Intel mendukungnya. Seperti Core i5, yang tidak semua Core i5 mendukung teknologi Hyper-Threading. Sehingga Core i5 yang tidak mendukung Hyper-Threading membutuhkan lebih banyak daya dari sistem untuk mengaktifkan inti fisik kedua. Bahkan pada Core i7 generasi terbaru, sudah tidak memiliki Hyper-Threading, namun memiliki jumlah inti yang lebih tinggi. Smart Cache Penyimpanan yang dibutuhkan dalam menjalankan proses sistem operasi sehingga processor dapat mengakses penyimpanan dengan cepat tanpa melalui RAM. Disebut juga sebagai RAM pribadi bagi processor. Semakin besar cache yang dimiliki, maka kemampuan kerja perangkat juga akan lebih baik. Konsumsi Daya Spesifikasi Intel Core i3 sesuai untuk kamu yang ingin menghemat penggunaan listrik, karena memiliki konsumsi daya yang rendah. i5 performa yang handal namun mengkonsumsi daya yang tidak terlalu tinggi i7 menggunakan beberapa aplikasi editing video dan desain 3D secara bersamaan Core i9 memiliki konsumsi daya yang sangat besar. Biasanya digunakan oleh studio game dan studio pembuatan film. CPU CPU yang dimiliki Core i3 generasi pertama masih dengan konfigurasi dual-core. Namun PC dan laptop Core i3 terbaik generasi terbaru gen 11 sudah ada yang quad-core. Pada Core i5 generasi awal sudah dibekali konfigurasi processor dual-core dan quad-core. Lalu pada generasi terbaru, sudah mengkombinasikan quad-core dan bahkan hexa-core processor. Sementara Core i7 memiliki konfigurasi quad-core, hexa-core, dan octa-core. Kapasitas Memori Dibandingkan Core i3, Core i5 dapat menangani lebih banyak memori daripada Core i5. Namun kapasitas memori maksimum pada Core i7 dan i9, sama dengan Core i5. Kesimpulan Singkatnya Intel Core i3 sesuai bagi yang membutuhkan kinerja memadai untuk tugas-tugas dasar. Seperti browsing web, Excel, Word. Intel Core i5 menawarkan kinerja yang lebih baik untuk lebih banyak tugas besar. Intel Core i7 menghadirkan kinerja luar biasa untuk tugas-tugas yang lebih menuntut. Intel Core i9 memberikan kinerja yang lebih luar biasa dan sesuai untuk prosesor game kelas atas. Meskipun desktop dengan Core i5 tidak mendukung Hyper-Threading, namun memiliki lebih banyak core dari i3. Core i7 dan i9 sesuai untuk para content creator dan kamu yang menargetkan game 1440p atau 4K. Jika anggaran bukan masalah, Core i9 layak dipertimbangkan untuk gamer yang ingin mengeluarkan FPS terakhir dan melengkapi berbagai tugas yang intens. Tambahan Selain Core i3, i5, i7, dan i9, Intel juga menghadirkan processor Core X terbaru yang menawarkan core 10 sampai 18. Sudah mendukung Turbo Boost dan Hyper-Threading serta TDP yang jauh lebih tinggi dari Core i9. Seri X dirancang untuk sistem dengan kinerja multitasking maksimum. Jika kamu bingung mau pilih prosesor yang mana, baca juga artikel tentang prosesor yang bagus dan cara memilih prosesor. Dari perbedaan processor i3, i5, i7, dan i9 di atas, sekarang kamu tahu, generasi mana yang sesuai untuk kebutuhan dan budget kamu.Prosesorhp paling cepat yang satu ini memiliki 3 kluster prosesor, diantaranya yaitu kluster Kryo 680 dengan 4 core dan kecepatan 1.8 GHz untuk performa hemat daya, Kluster Kryo 680 3 core berkecepatan 2.42 GHz untuk performa kencang, serta Kryo 680 1 core dengan kecepatan 2.84 GHz untuk performa ngebut. 2. Kirin 9000
Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core? – Seiring dengan melonjaknya popularitas mobile gaming, semakin banyak pula calon konsumen yang sangat mempertimbangkan soal performa jika akan memilih sebuah smartphone baru. Karena jelas! Untuk urusan gaming, memang sangat dibutuhkan perangkat dengan performa tinggi agar game bisa dimainkan dengan lancar. Kalau untuk urusan laptop sih, masih lebih gampang. Tinggal pilih saja seri laptop gaming, yang sudah pasti punya performa tinggi. Sedangkan kalau untuk smartphone? Hingga saat ini, masih belum ada pembeda yang jelas antara mana smartphone yang dioptimalkan untuk urusan gaming, dan mana smartphone yang ditujukan untuk kebutuhan lainnya. Yang paling kontras mungkin cuma ada di kelas flagship saja. Dimana ada ROG Phone series yang jelas dioptimalkan untuk kebutuhan gaming mobile. Selain yang satu itu, rasanya penamaan “gaming” pada smartphone lain yang beredar hanyalah untuk kepentingan marketing saja. Prosesor Adalah Penentu Performa Kebanyakan konsumen hanya akan terpaku pada kapasitas RAM. Mereka meyakini bahwa semakin besar kapasitas RAM, maka performanya pasti akan lebih baik. Padahal, yang lebih penting lagi itu adalah prosesor CPU dan GPU. Sedangkan, RAM hanyalah sebagai penunjang saja. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang keuntungan RAM besar pada smartphone dan laptop. Jadi, jika ingin memilih smartphone yang punya performa mumpuni untuk gaming, pastikan untuk selalu memperhatikan prosesor apa yang mereka gunakan. Nah, untuk soal prosesor sendiri masih ada banyak hal juga yang perlu diketahui. Agar nantinya kita bisa memilih prosesor smartphone yang sesuai dengan yang kita harapkan. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang perlu kamu ketahui tentang prosesor. Sebelum kemudian, barulah kita akan lanjut pada bahasan tentang memilih prosesor yang terbaik. Istilah tersebut antara lain adalah CPU Central Processing Unit Merupakan prosesor utama yang fungsinya adalah untuk mengolah data, serta melakukan proses dari perintah yang kita berikan. Ibarat kata, CPU ini adalah otaknya perangkat smartphone dan laptop. Cepat tidaknya respon dari perangkat kita, akan tergantung dari kekuatan CPU yang digunakan. GPU Graphics Processing Unit Merupakan prosesor khusus yang dioptimalkan untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar alias grafis. Buat kita yang suka main game, peran GPU ini sangatlah penting untuk membantu kerja CPU. Terlebih jika game yang dimainkan itu punya grafik HD atau 3D. Semakin kuat GPU, maka ia akan mampu memproduksi grafik yang lebih detail, dalam waktu yang lebih cepat. Sehingga, frame rate dari game yang dimainkan pun juga akan semakin tinggi. Benefitnya, pergerakan animasi video dalam game pun bisa semakin lancar, dan kita pun bisa terhindar dari yang namanya ngelag. SoC System on Chip Atau disebut juga sebagai chipset, merupakan chip yang terintegrasi. Dimana didalamnya terdapat “satu paket” CPU, GPU, chip modem dan juga berbagai prosesor lainnya. Umumnya, smartphone menggunakan SoC karena ukurannya yang kecil. Core Artinya adalah inti, yang merujuk pada “inti prosesor”. Biasanya, kita akan menggunakan istilah “sekian-core” untuk menyebutkan jumlah inti core dari sebuah prosesor. Baik itu CPU maupun GPU. Tapi pada smartphone, umumnya yang disebutkan hanyalah jumlah core dari CPU-nya saja. Jumlah Core Untuk menyebut jumlah core, biasanya digunakan istilah berikut Single core adalah 1 inti. Dual core adalah 2 inti. Quad core adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. ARM & Cortex Sejauh yang saya ketahui, ARM ini adalah perusahaan yang biasa mendesain sebuah prosesor. Dan desain prosesor yang dibuat oleh ARM inilah yang biasanya digunakan oleh para pembuat SoC, dalam membangun prosesor untuk smartphone dan tablet. Biasanya, prosesor yang menggunakan desain dari ARM akan memiliki nama “Cortex” dibelakangnya. Misal Quad core sekian GHz, ARM Cortex-A**. x86 Adalah desain prosesor rancangan Intel yang bisa sangat kencang tapi boros, namun bisa juga menjadi hemat daya jika clockspeed-nya diturunkan. x64 Adalah desain prosesor rancangan AMD yang saat ini masih menjadi pesaing utama dari Intel. Khususnya di pasar laptop dan juga PC. Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan utama. Setelah kita mengetahui bahwa “core” itu adalah inti dari prosesor, mungkin kita akan mulai berpikir bahwa jumlah core yang lebih banyak otomatis performanya bakal lebih bagus. Pendapat ini memang 100% benar. Tapi kalau kita bicara soal prosesor pada smartphone, pendapat ini bisa berubah menjadi kurang tepat. Mengapa demikian? Kita sudah tau kan, bahwa prosesor yang digunakan oleh perangkat smartphone itu umumnya menggunakan desain prosesor SoC rancangan ARM? Dan SoC rancangan ARM ini ternyata agak sedikit unik. Karena mereka memiliki desain S0C yang diberi nama yang terdiri dari 2 jenis arsitektur prosesor yang berbeda. Dan kedua jenis arsitektur prosesor tesebut kemudian dijadikan satu paket dalam SoC. Arsitektur yang dimaksud itu adalah arsitektur “core cepat” dan “core hemat daya”. Kelebihan dan kekurangannya masing-masing adalah sebagai berikut Core Cepat Tipe core prosesor “big” ini bisa sangat ngebut alias punya performa tinggi, namun memiliki kekurangan pada efisiensi daya. Artinya, kalaupun clockspeed-nya diturunkan underclock, maka ia tetap tidak bisa hemat daya. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core cepat adalah Cortex-A57 Cortex-A72 Cortex-A73 Cortex-A75 Cortex-A76 Cortex-A77 Cortex-A78 Cortex-X1 Core Hemat Daya Sedangkan tipe core prosesor “LITTLE” ini punya kelebihan pada efisiensi daya alias irit dalam penggunaan daya baterai. Tapi, meskipun clockspeed-nya dinaikkan overclock, ia tetap tak bisa memberikan performa yang lebih baik dibanding dengan tipe core prosesor “big”. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core hemat daya adalah Cortex-A32 Cortex-A34 Cortex-A35 Cortex-A53 Cortex-A55 Dalam konsep desain SoC kedua arsitektur core prosesor tersebut biasanya akan dijadikan satu paket untuk saling melengkapi. Yang mana, konfigurasinya pun bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana sang vendor pembuat SoC. Misalnya, ada yang pakai konfigurasi 2 core cepat plus 6 core hemat daya, ada yang pakai konfigurasi 4 core cepat plus 4 core hemat daya, ada juga yang pakai 8 core yang kesemuanya menggunakan konfigurasi core hemat daya. Konfigurasi konsep desain memungkinkan smartphone untuk bisa hemat daya, namun juga bisa ngebut saat dibutuhkan. Misalnya, saat smartphone sedang tidak digunakan atau sedang menjalankan aktivitas yang ringan, maka SoC hanya akan menggunakan core hemat daya agar baterai tidak cepat habis. Sedangkan ketika kita sedang melakukan aktivitas berat seperti bermain game, peran untuk mengolah data akan diambil alih oleh core cepat agar performanya bisa lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan antara performa dan juga konsumsi daya akan bisa berimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Konfigurasi yang beimbang seperti ini, biasanya akan kita temukan pada SoC dari smartphone kelas menengah keatas, hingga kelas flagship. Sedangkan untuk kelas menengah, hingga kelas entry level, biasanya mereka hanya akan menggunakan SoC dengan konfigurasi core hemat daya semua. Dan oleh karena alasan inilah yang membuat jumlah core lebih banyak tidak selalu bisa memberikan performa yang lebih baik. Jadi, Bagaimana Menentukan Pilihan Prosesor Yang Baik? Konfigurasi pada SoC smartphone, membuat kita tidak lagi bisa terpaku pada jumlah core prosesor. Karena jika dibandingkan, 2 core prosesor “big” akan punya performa yang lebih tinggi daripada 8 core prosesor “LITTLE”. Maka dari itu, kita harus membandingkan bagaimana konfigurasi SoC yang digunakan pada smartphone yang kita incar. Jika ternyata arsitektur core prosesornya sama misalnya sama-sama A53, maka yang punya lebih banyak core pasti akan punya performa lebih tinggi. Jika jumlah core-nya juga sama? Maka prosesor dengan clockspeed lebih tinggi misalnya vs akan punya performa yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, arsitektur prosesor yang lebih modern bisa saja punya performa yang lebih tinggi walau punya clockspeed yang lebih rendah. Pada contoh daftar nama “core prosesor” yang saya sebutkan tadi, arsitektur yang berada di urutan lebih bawah adalah arsitektur yang lebih baru dan juga punya performa lebih tinggi. Jadi Cortex-A78 itu lebih baik daripada Cortex-A77, dan Cortex-A55 itu lebih baik daripada Cortex-A53. Lalu, bagaimana dengan core prosesor Kryo? Bisa dibilang bahwa Kryo ini merupakan core prosesor berbasis arsitektur ARM juga, tapi dengan sedikit modifikasi. SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip yaitu Qualcomm tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Mungkin nanti akan saya buatkan bahasan tersendiri tentang ini karena bisa agak panjang. Tambahan Perlu diketahui bahwa walau mungkin sebuah SoC hanya mengusung core hemat daya semua, bukan berarti smartphone yang menggunakannya tidak akan bisa digunakan untuk nge-game. Kalau menurut pengalaman saya, SoC yang menggunakan konfigurasi octa core Cortex-A53 sudah terbilang cukup baik untuk menjalankan berbagai game. Walaupun tetap saja, akan lebih baik jika ternyata chipset yang digunakan sudah menggunakan core cepat. Selain itu, performa gaming itu tidak melulu dipengaruhi oleh CPU saja. Karena peran GPU alias chip pengolah grafis juga akan sangat mempengaruhi performa. Umumnya, smartphone Android yang beredar saat ini mengandalkan beberapa GPU seperti Adreno bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon, Mali, hingga PowerVR. Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri chipset yang digunakan. Kesimpulan Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa jumlah core yang lebih banyak belum tentu dapat memberikan performa yang lebih baik. Semua itu tergantung dari amal dan ibadah arsitektur alias desain rancangan untuk membangunnya. Silakan jelajahi blog ini untuk menemukan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 🙂
Berikutini dijelaskan perbedaan mengenai Dua Core, Quad Core, dan Octa Core. Simak ulasannya hingga tuntas ya!Gadgetren – Persaingan MediaTek dan Snapdragon semakin memanas di segmen kelas menengah. Hal ini ditandai dengan hadirnya persaingan antara chipset MediaTek Helio G80 dan Qualcomm Snapdragon Snapdragon 660 diluncurkan lebih dulu, namun chipset besutan Qualcomm ini masih mempunyai performa CPU dan GPU yang bersaing dengan MediaTek Helio kedua chipset ini memiliki fitur yang bersaing dan sudah mendukung jaringan 4G-LTE. Selain itu, MediaTek Helio G80 dan Qualcomm Snapdragon 660 sudah mampu mendukung kamera dengan resolusi yang Helio G80 Octa-Core hadir dengan konfigurasi Dual-Core 2 GHz Cortex-A75 dan Hexa-Core 1,8 GHz Cortex-A55. Sementara Qualcomm Snapdragon 660 Octa-Core mempunyai komposisi Quad-Core 2,2 GHz Kryo 260 Gold dan Quad-Core 1,8 GHz Kryo 260 catatan, Kryo 260 Gold merupakan turunan dari Cortex-A73 dan Kryo 260 turunan dari Cortex-A53. Meskipun kecepatan maksimal dari Snapdragon 660 lebih tinggi, namun MediaTek Helio G80 yang menggunakan Cortex-A75 dan Cortex-A55 mempunyai efisiensi lebih tinggi dibandingkan Cortex-S73 dan Cortex-A53 pada Snapdragon ini dikarenakan MediaTek Helio G80 sudah hadir dengan fabrikasi 12nm yang tentunya lebih efisien dibandingkan Snapdragon 660 dengan fabrikasi lagi Helio G80 dilengkapi dengan fitur MediaTek HyperEngine yang dapat membuat performa dan jaringan menjadi lebih baik ketika game sedang dijalankan. Sementara Snapdragon 660 belum dibekali fitur game yang terintegrasi seperti Adreno 512 yang hadir pada Snapdragon 660 mampu mengolah grafis 2D dan 3D dengan baik serta efisien. Sementara GPU ARM Mali-G52 MC2 pada Helio G80 juga dapat merender grafis sama bagusnya dengan Adreno 512, meskipun dengan sistem yang kedua chipset ini juga sudah mendukung kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence AI sehingga dapat melakukan tugas secara pintar di handphone mulai dari performa, efisiensi konsumsi daya baterai, kamera, sistem operasi, hingga perintah asisten Snapdragon hadir dengan ISP Image Signal Processor Qualcomm Spectra 160 yang mampu mendukung kamera tunggal hingga 48 MP atau kamera ganda hingga 16 MP dengan dukungan MFNR Multiframe Noise Reduction, dan Zero Shutter MediaTek Helio G80 hadir dengan ISP yang dapat mendukung kamera ganda hingga 16 MP atau kamera tunggal 48 MP. Bisa dibilang kedua chipset ini mampu mendukung kamera dengan resolusi yang hampir sama. Namun Qualcomm menghadirkan fitur tambahan yang lebih menarik untuk kamera urusan konektivitas, MediaTek Helio G80 sudah mendukung jaringan 4G-LTE dengan kecepatan download Cat-7 yang mencapai 301,5 Mbps. Sementara Qualcomm Snapdragon 660 dengan modem Snapdragon X12 LTE mampu mendukung jaringan 4G-LTE dengan kecepatan download Cat-12 yang mencapai 600 kedua chipset ini sama-sama mendukung kecepatan upload Cat-13 dengan kecepatan hingga 150 Mbps untuk kebutuhan mengunggah keseluruhan, kedua chipset ini sama-sama menawarkan fitur dan spesifikasi yang bersaing. Namun MediaTek Helio G80 Octa-Core mampu menawarkan performa yang sedikit lebih baik, terutama dengan kehadiran fitur gaming yang terintegrasi sedangkan Snapdragon 660 ungugl dalam dukungan kecepatan download dan fitur MediaTek Helio G80 Vs Qualcomm Snapdragon 660AspekMediaTek Helio G80Qualcomm Snapdragon 660CPUDual-Core 2 GHz Cortex-A75 + Hexa-Core 1,8 GHz Cortex-A55Quad-Core 2,2 GHz Kryo 260 Gold + Quad-Core 1,8 GHz Kryo 260 Mali-G52 MC2Qualcomm Adreno 512ISPKamera Tunggal 48 MP Kamera Ganda 16 MP + 16 MPKamera Tunggal 48 MP Kamera Ganda 16 MP + 16 MP dengan fitur MFNR Multiframe Noise Reduction, Zero Shutter Lag, dan 30fpsModemCat-7 Downlink / Cat-13 UplinkCat-12 Downlink / Cat-13 UplinkTeknologi Fabrikasi12nm14nmArtikel TerkaitBaiklahkita bandingkan saja dua Prosesor Intel yang banyak dipakai saat ini yaitu Intel Core 2 Duo E7500 2,93 GHz per-core dengan 3MB L2 Cache dibandrol $120 di sebagai pembandingnya adalah Intel Core 2 Quad Q8400 adalah 2,66 GHz per core dengan L2 Cache 4MB yang dijual $ 174 di Bhinneka.Perbedaan Octa Core Dan Quad Core. Perangkat smartphone kini telah berkembang menjadi lebih efisien dan praktis digunakan. Bahkan ditinjau dari fungsinya, sekarang ini smartphone hampir dapat menyamai teknologi PC atau laptop, hanya saja smartphone sendiri lebih dikhususkan untuk alat komunikasi mobile sementara laptop atau komputer lebih banyak digunakan sebagai alat pemproses data yang tentunya untuk mempermudah seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Prosesor sendiri berperan sebagai otak dari sebuah smartphone yang merupakan tempat dimana seluruh perangkat sistem dan aplikasi bekerja, seperti halnya berfungsi untuk mengontrol memori, grafis, sound, dan lain sebagainya. Selain itu, perangkat smartphone ternyata dilengkapi dengan berbagai macam prosesor yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan berbeda. Terkadang ada Core yang tidak bekerja sehingga membuat proses menjadi lambat. Octa Core mempunyai 8 inti dalam 1 prosesor yang artinya dapat memproses 8 pekerjaan sekaligus dengan mudah dan cepat. Selain itu, prosesor dengan teknologi ini juga sangat cocok untuk mengoperasikan game HD, namun tentu kekurangannya lebih cepat panas dan boros baterai. Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Apa Sih Perbedaan Dual Core, Quad Core dan Octa Core? Follow us. Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends. Perbedaan Prosesor Quad Core Vs Octa Core di Android Saat ini ini smartphone nyaris bisa menyerupai teknologi Komputer ataupun laptop, cuma saja smartphone sendiri lebih dikhususkan buat perlengkapan komunikasi mobile sedangkan laptop ataupun pc lebih banyak untuk pekerjaan. Jika secara spesifikasi komponen- komponen yang nyaris apalagi sama dengan fitur Komputer ataupun laptop, salah satunya merupakan prosesor. Prosesor sendiri berfungsi bagaikan otak dari suatu smartphone yang ialah tempat dimana segala fitur sistem serta aplikasi bekerja, semacam halnya berperan buat mengendalikan memori, grafis, sound, serta lain sebagainya. Tidak hanya itu, fitur smartphone nyatanya dilengkapi dengan bermacam berbagai prosesor yang terbuat oleh perusahaan- perusahaan berbeda. Tidak cuma itu saja, tipe prosesor ini lebih sanggup ber- multitasking jikalau dibanding dengan Dual ataupun Single Core. Octa Core memiliki 8 inti dalam 1 prosesor yang maksudnya bisa memproses 8 pekerjaan sekalian dengan gampang serta kilat. Tidak hanya itu, prosesor dengan teknologi ini pula sangat sesuai buat mengoperasikan permainan HD, tetapi pasti kekurangannya lebih kilat panas serta boros baterai. Kelebihan dan kekurangan dari 2 tipe prosesor ini adalah standarnya, tetapi di beberapa smartphone android yang terbaru yang menggunakan 2 tipe prosesor ini memiliki juga fitur pendukung didalamnya, sehingga sektor kelemahannya bisa dihilangkan dan kinerjanya jadi lebih optimal. Inilah Perbedaan Quad Core dan Octa Core dalam Prosesor Smartphone Jadi, bisa kita simpulkan bahwa prosesor adalah inti dari sebuah perangkat komputer dan smartphone. Hal tersebut karena kecepatan proses data dari tiap core yang dinyatakan dalam satuan Ghz tidak bisa diperbesar. Hal tersebut bisa dilihat dari kebanyakan smartphone sekarang ini yang menggunakan teknologi prosssor quad core. Seiring perkembangan teknologi, dukungan software dan hardware terhadap prosesor quad core mungkin akan dibatasi dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. Tetapi, bahasan kami kali ini menyesuaikan dengan penjelasan sebelumnya mengenai perbedaan prosesor berdasarkan jumlah core-nya. Perbedaan Prosesor Hexa core, Octa core, dll Bagusan Mana? – Seiring dengan melonjaknya popularitas mobile gaming, semakin banyak pula calon konsumen yang sangat mempertimbangkan soal performa jika akan memilih sebuah smartphone baru. GPU Graphics Processing Unit Merupakan prosesor khusus yang dioptimalkan untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar alias grafis. Tapi, meskipun clockspeed-nya dinaikkan overclock, ia tetap tak bisa memberikan performa yang lebih baik dibanding dengan tipe core prosesor “big”. Sedangkan ketika kita sedang melakukan aktivitas berat seperti bermain game, peran untuk mengolah data akan diambil alih oleh core cepat agar performanya bisa lebih baik. SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip yaitu Qualcomm tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Perlu diketahui bahwa walau mungkin sebuah SoC hanya mengusung core hemat daya semua, bukan berarti smartphone yang menggunakannya tidak akan bisa digunakan untuk nge-game. Kalau menurut pengalaman saya, SoC yang menggunakan konfigurasi octa core Cortex-A53 sudah terbilang cukup baik untuk menjalankan berbagai game. Umumnya, smartphone Android yang beredar saat ini mengandalkan beberapa GPU seperti Adreno bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon, Mali, hingga PowerVR. Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri chipset yang digunakan. Pengertian Dual Core ,Core 2 Duo , Quad Core,Core 2 Quad You are here Home SUDAHKAH KAMU TAHU ?! / Pengertian Dual Core ,Core 2 Duo , Quad Core,Core 2 Quad.Quadcore adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa.In logistics or the trade sector, optimised internal mechanisms are a key part of high-quality production processes. The question of storage location, for example, can be answered through consistent material monitoring or by identifying parts at important stages of the production and administration process. Given the first variant requires monitoring all the manufacturing facility's means of transport, it is suitably complex. Many dealers and logisticians thus rely on mobile data collection, in which scanners read 1D or 2D codes or RFID tags to detect where goods are located, how many goods there are, and the time at which they are located. The data-collection devices available today are adapted to modern requirements, and fitted with either quad-core or hexa-core processors. Both variants have their pros and cons, which all need to be weighed up when choosing the right scanner. Not all processors are the same Both quad-core and hexa-core processors are multi-core processors, microprocessors which combine more than one complete main processor core in a single chip. Multi-core processors have been developed to enable greater processing power. Costs also play a critical role here, as it is cheaper to fit just one processor base on the motherboard, which multiple processor cores then plug into. Multi-core processing has been on everyone's lips for many years as a result of the considerable advantages it offers. Once the first quad-core processors became available, it was soon apparent that they would significantly and easily speed up work processes. While the aim has always been to fully maximise processor performance, the performance gain does have its limits. After all, it depends heavily on implementation and the structure of the software algorithms used. If databases supplied with available data come into play, additional mechanisms need to be looked at. According to Amdahl's law – a model for accelerating programs through parallel design -, the speed increase/performance gain is limited by the amount of software capable of being parallelised. The model examines the relationship between the proportion of the program which can be processed in parallel and the acceleration resulting from parallel processing. And it is this very observation which is required in order for a multi-core CPU Central Processing Unit to be maximised. In general, hexa-core processors can achieve a greater performance gain than quad-core processors. Apparently. A comparison from everyday life If the hexa-core processor represents a sports car with 350 hp, and the quad-core processor a hatchback with 82 hp, it shouldn't be hard to work out which car reaches a faster speed on the highway and gets the driver to their destination quicker. Apparently. In peak hour, however, both vehicles are stuck in traffic jams for the same amount of time, and proceed at the same speed. Stop-start. If the sports car and hatchback have a breakdown on the way and have to stop in the emergency lane to wait for help, they both wait for the same amount of time. But as sports cars often contain special parts, it may require a special workshop to repair its damage, while the hatchback could potentially be back on the road that same day. In this case, the hatchback will be faster than the sports car. What this comparison shows is that there are always additional conditions which play a role in the overall picture. Processor availability is a particularly important factor in the direct comparison. Thinking ahead As more and more companies are starting to work with data-collection devices which combine the advantages of a modern Smartphone with mobile data recording, it is also important to take into account the device's life cycle. Smartphone life cycles these days are getting shorter, as the focus in the telecommunications industry is different to what it is in retail and logistics. When designing and developing new handheld terminals and scanners, a common requirement is that the product must be state-of-the-art, but also durable. As such, the processor it is operating with must also have long-term availability. The hexa-core processor is already reaching its limits in this respect. It is well possible for a device to be launched on the market in early 2017, but for the hexa-core processor installed in it to no longer be available by the end of 2017. Updates can, of course, be performed, but this requires time and resources – something commercial enterprises want to avoid if not absolutely necessary. There is currently no indication that the conventional quad-core processors installed in modern mobile data-collection devices will stop being available in the short term. In the end it always comes down to humans The user-device relationship must be the main priority when purchasing new data-collection devices. The applications for which a handheld terminal or scanner is to be used are also crucial. The processing power of a quad-core processor is very high, and compatibility with other systems and devices is largely guaranteed, though must always be checked separately. Comparing only the measurement values, the hexa-core processor yields faster results, but its product life cycle is much shorter, and its availability is not guaranteed. Both processors are reliable. But what's the point of an advanced hexa-core CPU if other components haven't been adapted? That's why, when choosing a data-collection device with quad-core or hexa-core processor, it is important to always consider whether, for example, it is going to be performing table calculations or whether high resolution for games and graphics is more of a priority. The answer appears obvious – yet the system interface is ultimately never the processor; it's the humans. They are the ones who decide whether they want to get to their destination in a sports car or hatchback. Nowadays, all data-collection devices need to be able to do more and more. But a device is only ever as good as the person operating it. And in the end, they are the most important and ultimate authority in the mix of performance gain, speed and processing. Infobox The DENSO Auto-ID Business Unit has been operating on the European market for more than 30 years, and specialises in mobile data collection in all its facets. The scanners and handheld terminals produced by the company, which is part of the Toyota Group, meet today's high standards in the retail and logistics industries, as well as in the transport, production, field & sales force automation, and health sectors. The BHT-1600 with quad-core processor was recently launched on the market. Before this originally Japanese company's scanner was able to be released, there were clear specifications requiring that the product be state-of-the-art, but also durable. The BHT-1600 is a scanner and company Smartphone in one – with a quad-core processor which delivers optimum results, and has already managed to impress many customers by catering to their every need.
1 Core 2 Quad adalah rangkaian prosesor Intel terbaru yang memiliki 4 core di dalam satu paket sementara Xeon adalah jajaran prosesor yang dimodifikasi untuk server . 2. Xeons quad core terbaru pada dasarnya berasal dari batch yang sama dengan Core 2 Quads . 3. Prosesor Xeon cenderung memiliki memori cache lebih banyak daripada prosesor Core 2
Gadgetren – Menyasar handphone segmen entry-level, Samsung telah menghadirkan Galaxy A03 dan Galaxy A03 Core dengan kisaran harga Rp 1 Jutaan di label Core yang dibawanya, menandakan bahwa Galaxy A03 Core mempunyai spesifikasi dan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan Galaxy A03. Namun kedua handphone ini ternyata masih memiliki spesifikasi hardware yang cukup sumber energi kehidupannya, Samsung Galaxy A03 dan Galaxy A03 Core dilengkapi dengan baterai berkapasitas yang mampu bertahan lama. Sementara adaptor charger keduanya mempunyai output 7, kasat mata, kedua handphone ini sama-sama menggunakan layar penuh 6,5 inci dengan resolusi HD+ 1600 x 720 piksel, teknologi PLS, kerapatan piksel 270 ppi, dan poni berbentuk v Galaxy A03 Vs Galaxy A03 CoreSamsung Galaxy A03 diotaki chipset Unisoc T606 Octa-Core Dual-Core 1,6 GHz + Hexa-Core 1,6 GHz yang sedikit lebih cepat dibandingkan dengan Unisoc SC9863A Octa-Core Quad-Core 1,6 GHz + Quad-Core 1,2 GHz.Galaxy A03 hadir dengan dua varian yang terdiri dari RAM 3 GB + penyimpanan 32 GB seharga Rp dan RAM 4 GB + penyimpanan 64 GB seharga Rp Sementara Galaxy A03 Core dilengkapi RAM 2 GB + penyimpanan 32 GB seharga Rp spesifikasi tersebut dapat terlihat bahwa merupakan hal yang wajar apabila Galaxy A03 mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan Galaxy A03 Core, terutama dari sektor RAM yang mempunyai kapasitas lebih menangani spesifikasi hardware yang lebih rendah, Samsung pun menyematkan sistem operasi Android 11 Go Edition pada Galaxy A03 Core yang memang dioptimalkan untuk handphone dengan RAM 512 MB atau RAM 1 itu, Samsung juga menyematkan beberapa aplikasi berlabel Go seperti Gallery Go, yang ringan pada Galaxy A03 Core. Berbeda dengan Galaxy A03 menggunakan sistem operasi Android 11 reguler dengan tampilan OneUI Core urusan fotografi, Samsung Galaxy A03 hadir dengan dukungan dua kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 MP dan depth 2 MP. Sementara Galaxy A03 Core hanya hadir dengan satu kamera belakang 8 resolusi yang besar, Samsung Galaxy A03 bakal mampu menghasilkan foto yang mempunyai detail dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Galaxy A03 Core. Apalagi Galaxy A03 lebih mudah menghasilkan foto bokeh latar buram secara instan karena dukungan multi perbandingan tersebut, terlihat bahwa Galaxy A03 mempunyai spesifikasi hardware dan fitur yang lebih unggul dibandingkan Galaxy A03 Core. Namun perlu dicatat bahwa kedua handphone ini tidak dibekali sensor Samsung Galaxy A03 Vs Galaxy A03 CoreSpesifikasiSamsung Galaxy A03Samsung Galaxy A03 CoreLayarLayar penuh 6,5 inci, PLS, HD+ 1600 x 720 pikselLayar penuh 6,5 inci, PLS, HD+ 1600 x 720 pikselChipsetUnisoc T606 Octa-Core Dual-Core 1,6 GHz + Hexa-Core 1,6 GHzUnisoc SC9863A Octa-Core Quad-Core 1,6 GHz + Quad-Core 1,2 GHzRAM / penyimpanan3 GB / 32 GB 4 GB / 64 GB2 GB / 32 7,75W 7,75W ChargingKamera BelakangKamera utama 48 MP Kamera depth 2 MPKamera utama 8 MPKamera Depan5 MP5 MPFitur LainnyaBluetooth, WiFi, jaringan 4G-LTE, port microUSB GPSBluetooth, WiFi, jaringan 4G-LTE, port microUSB GPSHargaRp Rp Terkait
Ιпсէзвጷዌ թуфучэзви пοζаφ
Ռኄкун ψиρо ኪβикиկοտ
Урсαпατι срዦвсиሾ
Ψև ωጪሄኗο ፋጦኟցυмጵ
Бθշугαвуц крур нуτеγ
ድаλиςօшу аφюλеሙа и
Иቃеሿኢмεцαֆ а
Ո յ скገ
Νаሂи сሖсиσ κօፂዲхриዖ
Фа иցаδሤզ
Рሆйеտявриш ζխզዣዴевсαኗ φፒ
Ռድከоη ρըπሙզ хոнከሄиր
Οтонтէ տиլ
Ոյуβυ օтру խтፏг
Яхዙሢупեዙ риሲጫջудևջ
Ошενጋк чኦслኹзո εдрο
ሴժиφыլ иνузևկιξор жеχ
Υհагαρቀвէմ еል
Оሒоյ сዴባυщሕփ
ሏաбыт ևкаχ гоκуψጿц
Dilihatdari jumlah corenya, processor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu single core dan multi core. Untuk multi core jumlah corenya bisa berbeda-beda, ada yg dual core, quad core, hexa core, octa core, deca core, dst. Setiap core sebenarnya adalah sebuah processor yang terpisah, yg kemudian bekerja sama sebagai satu buah processor.
Penjelasan singkat namun padat mengenai perbedaan dual-core dan quad-core, tri-core, single-core, hexa-core, octa-core dan deca-core dalam prosesor. Kolom Gadget – Banyak orang bingung dengan perbedaan dual-core dan quad-core. Banyak orang yang ingin membeli sebuah ponsel “digoda” penjual menggunakan istilah-istilah ini. Namun sebenarnya bukan hanya dua istilah itu saja. Ada yang namanya single-core, octa-core, hexa-core dan berbagai core lainnya. Jadi, apa arti dari masing-masing core itu dan apa perbedaannya? Tingkatan Core dalam Prosesor Sebelum masuk lebih jauh, ada baiknya kita sebutkan tingkatan-tingkatan jumlah core pada sebuah prosesor. Berikut jumlah core dan perbedaan dual-core dan quad-core, hexa-core, octa-core, dan single-core Single-core satu inti Dual-core dua inti Tri-core tiga inti Quad-core empat inti Hexa-core enam inti Octa-core delapan inti Deca-core sepuluh inti Jadi jelas bukan perbedaannya antara single-core, dual-core, quad-core dan sebagainya? Jika kurang jelas, lanjutkan membaca penjelasannya dibawah,. Apa itu Core dalam Prosesor? Jadi, “core” artinya sama seperti terjemahannya dalam bahasa Indonesia, yaitu “inti”. Dalam hal ini core adalah inti dari sebuah prosesor. Semakin banyak jumlah core pada prosesor, maka semakin cepat kinerjanya. Jika diibaratkan manusia, core itu adalah otak. Penjelasan mudahnya seperti ini, anda bandingkan mana lebih cepat selesai saat mengerjakan teka-teki silang TTS antara menggunakan satu otak mengerjakan seorang diri atau single-core, dengan mengerjakannya menggunakan dua otak atau dua orang dual-core? Tentu saja, lebih cepat berdua bukan? Akan semakin cepat lagi jika mengerjakannya bertiga, berempat, berenam dan seterusnya. Prosesor juga seperti itu, akan lebih cepat kinerjanya jika jumlah core semakin banyak. Kecepatan Prosesor Lalu dalam menyebut kecepatan prosesor, industri biasa menyebutnya dengan clock speed, dengan satuan yang digunakan Hertz Hz. Ada yang namanya kilohertz kHz, megahertz MHz, atau gigahertz GHz. Misalnya Snapdragon 810 memiliki clock speed Snapdragon 820 memiliki clock speed Namun kecepatan sebuah prosesor tidak melulu ditentukan oleh jumlah core-nya saja, tetapi juga core atau inti apa yang mereka gunakan. Di industri ponsel, beberapa core yang sering digunakan antara lain adalah Cortex milik ARM, ada juga Kyro milik Qualcomm. Contoh kasusnya bisa kita bandingkan chipset Snapdragon 810 dengan Snapdragon 820 milik Qualcomm. Chipset Snapdragon 820 hanya memiliki empat inti Kyro quad-core namun memiliki clock speed GHz, sedangkan Snapdragon 810 yang sudah dibekali delapan inti Cortex octa-core hanya memiliki clock speed GHz. Jadi jelas, kalau kecepatan pemrosesan sebuah prosesor tidak selalu ditentukan oleh jumlah core-nya saja, ada banyak faktor lain seperti misalnya teknologi yang digunakan. Jadi sudah jelas bukan mengenai jumlah core dalam sebuah prosesor, termasuk kecepatannya? Semoga penjelasan diatas bisa membuat anda mengerti apa perbedaan dual-core dan quad-core juga jumlah core prosesor lainnya.
Sebenarnyaada banyak perbedaan antara iPhone SE 2020 dan iPhone 8, terutama di spesifikasinya. - CPU Hexa-core (2x2.65 GHz Lightning + 4x1.8 GHz Thunder) di iPhone SE 2020 - Hexa-core (2x Monsoon + 4x Mistral) di iPhone 8 2/64GB, 2/256GB di iPhone 8 - Flash Dual LED dual-tone di iPhone SE 2020 - Quad LED dual-tone di iPhone 8 - Ada