dalambahasa agustus 2022 1 agustus kocak gaming: long Tail Keywords (3 words) dalam bahasa gaul 1 agustus 2022 gaming dalam bahasa kocak gaming dalam di sosial media netizen di sosial bahasa gaul istilah
1. Pendahuluan Fenomena Berita Televisi Siapa yang tak kenal dengan program ’Liputan 6’’ di SCTV atau ’Seputar Indonesia’’ di RCTI? Siapa pula yang tak kenal istilah breaking news dan headline news yang dipopuleran oleh MetroTV? Program-program serius ini kini telah menjadi alternatif bagi program populer seperti sinetron. Lalu, siapa yang tak kenal Rosianna Silalahi, Najwa Shihab, atau Arief Suditomo? Mereka kini bak selebritas. Ketenaran para penyiar berita televisi ini tak kalah dengan pesinetron Luna Maya atau penyanyi Bunga Citra Lestari atau vokalis Afgan? Fenomena di atas memperlihatkan betapa berita televisi telah menjadi menu utama program televisi. Semua stasiun televisi pasti punya program berita, tetapi tak semua stasiun televisi punya program sinetron. Tak ada stasiun televisi yang memposisikan dirinya sebagai televisi sinetron, tetapi ada stasiun televisi yang memposisikan diri sebagai televisi berita. Berita televisi pun tak ayal mempengaruhi kehidupan kita, termasuk mempengaruhi perilaku berbahasa Indonesia kita. Bagaimana sesungguhnya bahasa berita televisi itu? Apakah bahasa berita televisi atau bahasa jurnalistik televisi sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar? Apakah berita televisi bisa memberi pengaruh positif pada perilaku berbahasa kita di tengah tudingan bahwa televisi justru merusak bahasa Indonesia? Satu hal yang acap dituding merusak bahasa Indonesia adalah penggunaan istilah asing dalam berita televisi, antara lain dalam judul atau nama program seperti breaking news atau headline news. Mengapa televisi masih sering menggunakan istilah asing? 2. Bahasa Jurnalistik Televisi Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran mengharuskan wartawan atau jurnalis televisi menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam berita yang mereka tulis. Dengan perkataan lain, bahasa jurnalistik televisi semestinya adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa jurnalistik televisi sendiri sangat dipengarihi oleh karakteristik televisi. Karakteristik Televisi Adapun karakteristik media televisi adalah Media pandang dengar audio-visual Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar. Ia berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media pandang. Orang memandang gambar yang ditayangkan di televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi atau naskah dari gambar tersebut. Mengutamakan gambar Kekuatan televisi terletak lebih pada gambar. Gambar—dalam hal ini gambar hidup—membuat televisi lebih menarik dibanding media cetak. Narasi atau naskah bersifat mendukung gambar. Mengutamakan kecepatan Jika deadline media cetak 1 x 24 jam, deadline atau tenggat televisi bisa disebut setiap detik. Televisi mengutamakan kecepatan. Kecepatan bahkan menjadi salah satu unsur yang menjadikan berita televisi bernilai. Berita paling menarik atau menonjol dalam rentang waktu tertentu, pasti akan ditayangkan paling cepat oleh televisi. Bersifat sekilas Jika media cetak mengutamakan dimensi ruang, televisi mengutamakan dimensi waktu atau durasi. Durasi berita televisi terbatas. Berita yang ditayangkan televisi cenderung bersifat sekilas. Berita yang ditayangkan televisi cenderung tidak mendalam. Bersifat satu arah Televisi bersifat satu arah. Pemirsa tidak bisa pada saat itu juga memberi respon pada berita televisi yang ditayangkan, kecuali pada beberapa program interaktif. Pemirsa hanya punya satu kesempatan memahami berita televisi. Pemirsa tidak bisa, misalnya, meminta presenter membacakan ulang berita televisi karena pemirsa tersebut belum memahami atau ingin lebih memahami berita tersebut. Daya jangkau luas Televisi memiliki daya jangkau luas. Ini berarti televisi menjangkau segala lapisan masyarakat, dengan berbagai latar belakang sosial-ekonomi. Orang buta huruf tidak mungkin membaca berita media cetak, tetapi ia bisa menonton berita televisi. Siaran atau berita televisi harus dapat menjangkau ratarata status sosial-ekonomi khalayak. Bahasa Jurnalistik Televisi Karakteristik media televisi di atas menentukan karakteristik bahasa jurnalistik televisi. Sebelum kita melihat kaitan antara karakteristik televisi dan bahasa jurnalistik televisi, kita akan melihat pendapat atau rumusan sejumlah pakar tentang karakteristik bahasa jurnalistik televisi. Melvin Mencher dalam buku News Reporting and Writing merumuskan karakteristik jurnalistik televisi seperti berikut Menggunakan bahasa sehari-hari. Menggunakan kalimat-kalimat pendek. Setiap kalimat mengandung satu ide. Membatasi narasi atau berita hanya pada satu tema utama Hall dalam buku Broadcast Journalism mengungkapkan karakteristik bahasa jurnalistik sebagai berikut Harus dalam gaya percakapan. Harus dengan kalimat pendek dan lugas. Harus menghindari susunan kalimat terbalik. Harus mengusahakan subyek dan predikat berdekatan letaknya. Suwardi Idris melalui buku Jurnalistik Televisi mencoba merumuskan sejumlah karakteristik bahasa jurnalistik televisi Sederhana, tidak bercampur-aduk dengan kata-kata asing atau kata-kata yang belum dikenal oleh rata-rata penonton. Kalimat-kalimat hendaklah pendek, langsung pada sasaran, tidak berbelit-belit. Hindari penggunaan kalimat terbalik. Subyek dan predikat berdekatan letaknya. Dalam buku Bahasa Jurnalistik, Haris Sumadiria mengajukan sejumlah karakteristik bahasa jurnalistik televisi Gunakan gaya ringan bahasa sederhana. Gunakan prinsip ekonomi kata. Gunakan ungkapan atau kalimat pendek. Gunakan kata sederhana. Gunakan kata sesuai dengan konteks. Hindari ungkapan bombastis. Hindari ungkapan klise dan eufimisme. Gunakan kalimat tutur. Gunakan kalimat obyektif. Jangan mengulangi informasi. Menguji ulang sejumlah istilah. Gunakan kalimat aktif. Jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka. Hati-hati mencantumkan jumlah korban. Karakteristik Televisi menentukan Karakteristik Bahasa Jurnalistik Televisi Kita saksikan bahwa karakteristik bahasa jurnalistik yang dikemukakan oleh para pakar jurnalistik di atas relatif sama. Kita akan merangkum karakteristik-karakteristik bahasa jurnalistik televisi di atas, dan kemudian menjelaskan kaitannya dengan karakteristik televisi sebagai media berikut contohnya Menggunakan bahasa sehari-hari, gaya bahasa percakapan, atau kalimat tutur. Televisi adalah media audio-visual atau media pandang-dengar. Pemirsa memandang gambar dan mendengar narasi. Penyiar atau presenter atau reporter membacakan naskah atau narasi berita untuk pemirsa. Penyiar, presenter, atau reporter seolah tengah bercakap-cakap dengan pemirsa. Kita menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa percakapan, atau kalimat tutur dalam berita televisi yang kita buat. Bahwa bahasa jurnalistik televisi harus menggunakan gaya bahasa bertutur adalah juga untuk membedakannya dengan bahasa jurnalistik media cetak yang cenderung formal. Contoh UNJUK RASA MAHASISWA DI GEDUNG D-P-R-D KOTA MEDAN/ DIWARNAI BENTROK DENGAN APARAT KEAMANAN/// Formal, terutama pada kata ’’diwarnai.’ MAHASISWA BENTROK DENGAN APARAT/ SAAT BERLANGSUNG UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI DEPAN GEDUNG D-PR- D KOTA MEDAN// Bahasa tutur Menggunakan kata atau kalimat sederhana, menghindari kata asing, kata klise, istilah teknis, dan eufimisme. Sifat atau karakteristik televisi adalah jangkauannya yang luas. Itu artinya berita televisi menjangkau khalayak dari berbagai tingkat sosial-ekonomi. Jika untuk memperoleh informasi dari media cetak orang harus bisa membaca, untuk memperoleh informasi dari televisi orang tidak harus pandai membaca. Orang buta huruf pun bisa menonton berita televisi. Bahasa jurnalistik televisi harus bisa dipahami oleh rata-rata penonton televisi. Bahasa yang dapat dipahami oleh ratarata penonton televisi adalah bahasa yang sederhana, yang menghindari penggunaan kata asing atau istilah teknis yang belum umum. Jika terpaksa menggunakan kata asing atau istilah teknis, upayakan menjelaskan arti atau maknanya. Contoh 1 KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA KLARIFIKASI PANGLIMA T-N-I TERKAIT DUGAAN KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM JARINGAN PERDAGANGAN SENJATA INTERNASIOAL/// bukan bahasa jurnalistik televisi yang baik, karena ada kata berasal dari bahasa asing ’’klarifikasi.’’ KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA PENJELASAN PANGLIMA T-N-I BERKAITAN DENGAN DUGAAN KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM PERDAGANGAN SENJATA INTERNASIONAL// bahasa sederhana Contoh 2 KERUSUHAN POSO MELIBATKAN OKNUM ANGGOTA TN- I// bukan bahasa jurnalistik televisi, karena ada kata eufimisme atau pelembutan, yaitu ’’oknum.’’ KERUSUHAN POSO MELIBATKAN ANGGOTA T-N-I/// bahasa jurnalistik televisi Menggunakan kalimat pendek atau ekonomi kata. Kalimat panjang seringkali lebih sulit dimengerti dibanding kalimat pendek. Televisi yang bersifat sekilas dan satu arah menuntut penyampaian pesan atau berita yang mudah dicerna oleh pemirsa. Kalimat panjang boleh jadi menyebabkan pesan atau berita televisi sulit dipahami oleh penonton. Kekuatan berita televisi terletak pada gambar. Kalimat-kalimat yang kita tulis dalam narasi berita televisi bersifat mendukung gambar. Jika kekuatan berita televisi lebih pada gambar, buat apa menggunakan kalimat yang terlampau panjang dalam berita televisi. Televisi mengutamakan kecepatan. Kalimat panjang hanya akan menjadikan alur berita berjalan lamban. Kalimat panjang mengabaikan prinsip televisi sebagai media yang mengutamakan kecepatan. Contoh PARA MAHASISWA BERENCANA AKAN MELAKUKAN UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK/ BESOK/// terdapat sejumlah kata mubazir BESOK/ MAHASISWA BERUNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA HARGA BAHAN BAKAR MINYAK// kalimat pendek dam efektif, tidak ada kata-kata mubazir Menghindari kalimat terbalik, subyek dan predikat berdekatan posisinya, jabatan mendahului nama pemangku jabatan. Karakteristik bahasa jurnalistik televisi yang seperti ini sangat terkait dengan karakteristik televisi yang bersifat sekilas dan searah. Jika menggunakan kalimat terbalik atau letak subyek dan predikat berjauhan, boleh jadi penonton lupa siapa mengatakan atau melakukan apa. Gaya bahasa terbalik lebih sering digunakan untuk media cetak. Contoh 1 SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, PRESIDEN R-I, MEMERINTAHKAN ABURIZAL BAKRI, MENKO KESRA, MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// buruk, nama pemangku jabatan mendahului jabatan PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MEMERINTAHKAN MENKO KESRA ABURIZAL BAKRI MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// Baik, jabatan mendahului pemangku jabatan Contoh 2 INDONESIA HARUS BEBAS DARI KORUPSI, KATA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO// Bukan bahasa jurnalistik televisi karena subyek dan predikat terpisah letaknya PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BERTEKAD INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI// Bahasa jurnalistik televisi Contoh 3 MEMPROTES PENANGKAPAN REKANNYA OLEH POLISI/ SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA METRO JAYA/// Bukan bahasa jurnalistik televisi, karena anak kalimat mendahului induk kalimat SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA METRO JAYA MEMPROTES PENANGKAPAN REKAN MEREKA OLEH POLISI/// Bahasa jurnalistik televisi Menggunakan kalimat aktif, jangan menyembunyikan kata kerja yang kuat di balik kata benda. Kalimat aktif lebih memiliki kekuatan dibanding kalimat pasif. Kalimat aktif juga lebih mudah dimengerti dibanding kalimat pasif. Karena televisi merupakan media yang mengandalkan kecepatan dan bersifat sekilas, penggunaan kalimat aktif membuat penonton lebih mudah memahami berita tekevisi. Contoh 1 PRESIDEN TIDAK PEDULI DENGAN TUNTUTAN MAHASISWA/// kalimat negatif PRESIDEN MENGABAIKAN TUNTUTAN MAHASISWA bahasa jurnalistik televisi, karena menggunakan kalimat aktif Contoh 2 LEDAKAN BOM TERJADI DI DEPAN KEDUTAAN BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA/// kalimat pasif, menyembunyikan kata kerja yang kuat di balik kata benda BOM MELEDAK DI DEPAN KEDUTAAN BESAR AUSTRALIA DI JAKARTA/// kalimat aktif, menampilkan kata kerja yang kuat kata ’’meledak’’ Jangan terlampau banyak menggunakan angka-angka Televisi, seperti telah berulangkali kali dikatakan di sini, bersifat sekilas. Jika kita terlampau banyak menggunakan angka, apalagi angka yang terlampau detil, pemirsa sulit mengingat, apalagi memahaminya. Berhati-hatilah dalam menggunakan angka-angka. Jangan menggunakan angka-angka yang terlalu detil. Penggunaan angka yang terlalu banyak dan detil juga membuat kalimat kita menjadi panjang. Padahal, seperti telah disebut di atas, kita sebaiknya menggunakan kalimat-kalimat pendek dalam berita televisi yang kita tulis. Jika angka dianggap penting, tampilkan dia dalam grafik. Contoh SEBANYAK SERIBU 125 MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R/// buruk, angka-angka terlalu detil LEBIH DARI SERIBU MAHASISWA BERUNJUK RASA DI GEDUNG D-P-R// baik, angka tidak detil atau dibulatkan 3. Kesimpulan Memahami Konteks Bahasa Jurnalistik Televisi Konteks senantiasa mendahului teks. Teks selalu mengikuti konteks. Bahasa jurnalistik televisi sebagai teks harus mengikuti konteks berupa karakteristik televisi sebagai media. Karakteristik televisi menghasilkan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik yang dalam tingkat tertentu sangat sesuai dengan prinsip-prinsip bahasa Indonesia baku. Sebagai contoh, berita televisi harus menghindari penggunaan eufimisme atau pelembutan, dan ini sejalan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa asing dalam sejumlah judul atau nama program juga tak terlepas dari konteks. Setidaknya ada tiga perkara kontekstual dalam hal ini. Pertama, ilmu jurnalistik yang kita pelajari di Indonesia umumnya berkiblat ke Amerika yang berbahasa Inggris. Oleh karena itu, banyak istilah berbahasa Inggris dalam jurnalistik televisi yang kita adopsi, baik istilah teknis maupun posisi atau jabatan. Kedua, nama atau judul berbahasa asing itu relatif lebih mudah diingat dan menarik perhatian. Praktisi media malah beranggapan penggunaan bahasa asing dalam judul atau nama program sah-sah saja. Ketiga, dalam beberapa kasus, memang belum ada padanan nama atau judul berbahasa asing itu. Sampai hari ini, kita, misalnya, rasanya belum menemukan padanan untuk breaking news. Dalam tataran praktis memang tidak semua wartawan televisi menerapkan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik televisi. Banyak wartawan televisi yang masih menggunakan istilah teknis atau bahasa asing, seperti ’’signifikan’’ atau ’’konfirmasi.’’ Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia baku, stasiun televisi secara berkala memberi pelatihan penulisan berita kepada para wartawan. Setiap stasiun televisi malah boleh jadi sudah memiliki buku panduan penulisan berita televisi style book Peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan upaya untuk memenuhi Keputusan Komisi Penyiaran tahun 2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran memang mengharuskan wartawan televisi menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Itu artinya, dalam tataran regulatif atau etik, berita televisi sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tentu saja upaya penggunaan bahasa Indonesia yang baku dalam berita televisi belum sepenuhnya memuaskan, terutama dalam tataran praktis. Namun, dibanding program populer seperti sinetron, program berita televisi relatif lebih memberi pengaruh positif pada perkembangan bahasa Indonesia. Sayangnya penonton kita lebih suka menonton sinetron daripada berita. [] BAHAN BACAAN Boyd, Andrew, Broadcast Journalism Techniques of Radio and TV News, London Focal Press, 1994. Idris, Suwardi, Jurnalistik Televisi, Bandung CV Remadja Karya, 1987. Mencher, Melvin, News Reporting and Writing, Dubuque Brown and Benchmark, 1997. Sumadiria, AS Haris, Bahasa Jurnalistik, Bandung Simbiosa Rekatama Media, 2006. Usman Kansong Kepala Departemen Current Affairs Metro TV Makalah ini disampaikan pada Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia di Jakarta, 28 oktober – 1 November 2008. Filed under Jurnalistik
Dansebagian besar program berita televisi diselesaikan dalam perencanaan. Berita atau features tidak bisa begitu saja diletakkan di segmen 1,2 atau 3 tanpa penjelasan dan alasan yang kuat. Dalam istilah kamus, berita diartikan sebagai: laporan tentang kejadian-­‐kejadian baru-­‐baru, atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pada kali ini saya menganalisa tentang penggunaan bahasa yang digunakan dalam acara berita di stasiun televisi swasta yaitu SCTV, pada hari Selasa, 19 Maret 2013, pukul WIB. Setelah saya menonton dan mengamati bahasa yang digunakan oleh penyiar berita merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan sudah sesuai dengan yang diucapkan oleh penyiar berita merupakan bahasa yang efektif sehingga mudah dimengerti contohnya pada pembuka berita "Terima kasih anda masih bersama di, rekor berjalan menyebrangi air terjun niagara tanpa jaring pengaman akan dipecahkan simak jendela dunia kali ini" kalimat ini efektif karena tidak dalam acara berita ini juga sering menggunakan majas, misalnya "Saudara di setiap zaman timnas Indonesia selalu melahirkan pemain bintang" dalam kalimat ini majas yang digunakan adalah majas metafora, kemudian penyiar juga menggunakan majas personifikasi seperti "Sergio merumput bersama Persib Bandung" . Tata bahasa normatif juga digunakan oleh penyiar sebagai contoh "Susano akan dipanggil untuk ketiga kalinya oleh pihak Polda Metro Jaya" karena jika "Susno ketiga kalinya untuk dipanggil oleh pihak Polda Metro Jaya" itu bukan tata bahasa normatif. Penggunaan kata baku banyak digunakan penyiar berita misalnya tampak sepi, an, serta memenuhi kapasitas sebagai sebuah berita yang baik, yaitu menyampaikan berita dengan bahasa yang formal, akurat dan tepat. hujan lebat dan lain lain. Penyebutan lafal bahasa Indonesia dengan benar pun sudah diterapkan misalnya "Julia Perez tetap membantah jika dirinya dijemput paksa oleh pihak kejaksaan" jika menggunakan lafal bahasa Indonesia yang tidak benar maka kata "tetap" akan dibaca "tetep".Acara berita Liputan 6 Petang ini sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar dan efektif seperti apa yang saya jelaskan diatas, dan bahasa yang digunakan dalam penyampaian berita sudah menggandung Ejaan Yang sudah Disempurnakan Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya IniLoh Istilah Istilah Elemen Yang Ada Di Layar Tivi ( Iskrim Broadcast ) [ HT# 031 ] Aloha man Masih di stasiun televisi berita, kadang suka muncul 2 jendela kecil sekaligus dalam satu layar kaca ente, gan, macam PiP ( Picture in Picture ). 2 jendela tersebut biasanya ada 2 presenter atau lebih yang sedang menyiarkan berita secara live
Istilah-istilah Berita TV yang saya posting kali ini, mungkin ada sebagian orang awam yang tidak sedikitpun perduli dengan dunia jurnalistik mungkin akan sedikit membuat pusing. kita memang sering dengan mudahnya mengganti channel saat kita tidak suka dengan program acara yang kita tonton. tapi pernahkan anda perfikir, di balik layar.. sebuah program acara yang sering kita lihat tersebut ada orang yang berperan di dalamnya. Nah, kali ini saya saya mencoba menuliskannya untuk anda. istilah-istilah orang yang bekerja di balik layar proses pembuatan program TV maupun istilah dalam Program TV itu sendiri. 1. News Producer/ Executive Producer Orang yang bertugas memproduksi sebuah program berita. 2. Program Director PD Orang yang mengarahkan sebuah acara 3. Presenter/ anchor Pembaca berita 4. Reporter Jurnalis, pencari berita 5. Camera Person/ camera man Pengambil gambar 6. Video Editor Pengedit gambar 7. Graphic Designer Perancang grafis 8. Researcher Periset 9. Dokumentasi/ file Dokumentasi gambar 10. Running Order RO atau Rundown Susunan berita dalam satu program 11. Newscast Nama program 12. Station ID Identitas stasiun tv 13. Opening Program / OBB Pembuka sebuah program 14. Bumper In/ out Penanda pembuka/ penutup segmen 15. Closing Program/ CBB Penutup program 16. Commercial Break Segmen Iklan 17. Computer Graphic Grafis 18. OTS/ Over the shoulder / Icon/ Picture Box Penanda jenis berita 19. Opening Story Kisah pembuka 20. Kickers Story Kisah penutup 21. Package Paket berita utuh 22. Sound Up Suara narasumber bukan wwc 23. Vox Pop Kumpulan pendapat rakyat 24. Lead In Kepala berita 25. Headline Berita utama 26. Credit Title Daftar kru 27. Segmen Kumpulan berita dalam satu blok
25 OBB Opening Bumper Break. OBB CBB adalah singkatan dari Opening Bumper Break Closing Bumper Break, yaitu identitas dari judul suatu program berupa animasi dan grafis dengan durasi 15 - 30 detik. Di dalam dunia Broadcast Design terdapat banyak istilah yang digunakan sebagai panduan ke seluruh bagian, khususnya untuk produser promo dan on

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam perkembangan teknologi, media untuk menyebarkan sebuah informasi dan berita semakin beragam, salah satunya ialah menyebar informasi atau berita dengan media televisi. Berita televisi adalah laporan cepat mengenai fakta atau ide baru yang benar dan di sampaikan dengan audio dan visual untuk menjelaskan sebuah infomasi yang di sampaikan kepada televisi berbeda dengan media lainnya, seperti media cetak, karena teras berita di dalam berita televisi di lampirkan oleh pembawa berita Anchor sedangkan isi berita berada di dalam cuplikan ini jenis-jenis berita televisi menurut Jb Wahyudi 1. Berita TerkiniMerupakan uraian peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini news of the day. Berita terkini bersifat timeconcern, yaitu penyajiannya sangat terikat pada waktu. Makin cepat disajikan makin baik. Dengan syarat, nilai beritanya harus kuat. Berita Terkini dibagi menjadi dua, yaitu 1. Berita langsung, merupakan uraian fakta dan pendapat yang hanya mengandung inti-inti berita, yaitu 5W+1H What apa, Who siapa, Why mengapa, When kapan, Where dimana, dan How Bagaimana.2. Berita mendalam Indepth news, merupakan uraian fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan fakta dan atau pendapat itu pada mata rantai dan merefleksikanya dalam kontek permasalah yang lebih luas. Berita mendalam dibagi menjadi Berita Interpretatif, Berita Komprehensif dan Berita Investigatif.*Berita Interpretatif adalah berita yang memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Intinya berita interpretatif bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut.*Berita Komprehensif berita menyeluruh adalah laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. *Berita Investigatif memiliki ciri khasnya, yaitu terletak pada pencarian fakta tersembunyi dengan cara menelusuri jejak dari peristiwa dan atau pendapat yang sudah diketahui atau fakta di Berita BerkalaMerupakan uraian fakta atau pendapat yang nilai beritanya kurang kuat, sehingga penyajian pada khlayak tidak terikat pada waktu timeless. Uraiannya bersifat linier dan eksploratif. Berita berkala dibagi menjadi 3, yaitu1. Berita analisis adalah uraian yang disusun setelah fakta dan pendapat yang akan diuraikan dipilih menjadi fakta dan pendapat utama serta fakta dan pendapat yang timbul sebagai akibat adanya fakta dan pendapat utama tesebut. 1 2 Lihat Inovasi Selengkapnya

\n \n\nistilah dalam berita televisi
Orang orang yang terlibat dalam pembuatannya merupakan salah satu faktor yang mensukseskan suatu berita di televisi. Orang-orang tersebut tentu memiliki jabatan dan tugasnya masing-masing. Berikut ini merupakan istilah jabatan- jabatan dalam pembuatan berita televisi : 1. PRODUSER
PengertianJurnalistik Televisi. Televisi merupakan salah satu media massa yang hingga kini masih digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Kekuatan media televisi terletak pada sifatnya yang audio-visual (gambar dan suara). Semakin variatifnya program televisi yang disuguhkan kepada khalayak telah memunculkan persaingan antar media televisi.
Dalamvideo Tasyi dan suami di kanal YouTube pribadinya, suami Tasyi membahas soal takhbib. Lantas, apa arti kata takhbib itu? Simak penjelasannya yang dilansir dari Tribun Sumsel, Kamis (4/8/2022).
StrukturPenulisan Berita TV. Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu. Awal (pembuka)
Beritadalam Dunia adalah sebuah program komedi realitas dalam balutan program yang menghadirkan parodi dan gelar wicara tentang isu-isu terkini di tengah masyarakat Indonesia. Program sarat komedi segar ini dipandu duet kocak Gading Marten dan Dodit Mulyanto yang membawakan acara layaknya news anchor atau pembaca berita, dimana mereka akan membawakan berita-berita yang tidak tajam, tidak
HbNu.
  • xm726y5sjn.pages.dev/779
  • xm726y5sjn.pages.dev/196
  • xm726y5sjn.pages.dev/674
  • xm726y5sjn.pages.dev/750
  • xm726y5sjn.pages.dev/462
  • xm726y5sjn.pages.dev/74
  • xm726y5sjn.pages.dev/900
  • xm726y5sjn.pages.dev/780
  • xm726y5sjn.pages.dev/368
  • xm726y5sjn.pages.dev/648
  • xm726y5sjn.pages.dev/922
  • xm726y5sjn.pages.dev/799
  • xm726y5sjn.pages.dev/102
  • xm726y5sjn.pages.dev/385
  • xm726y5sjn.pages.dev/536
  • istilah dalam berita televisi